Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Panca Yadnya dan Bagiannya

Om Swastyastu, sebelumnya saya sudah tulis tentang pengertian dan bagian-bagian dari Tri Rna, dimana dengan adanya Tri Rna tersebut maka lahirlah yang namanya Yadnya. Yadnya yang dilakukan oleh manusia ada lima jenis yang disebut juga Panca Yadnya.

Panca Yadnya berasal dari dua kata yaitu Panca artinya lima dan Yadnya artinya korban suci, jadi dari segi etimologi kata maka Panca Yadnya bisa diartikan lima jenis karya suci yang diselenggarakan oleh umat Hindu didalam usahanya untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Panca Yadnya atau sering juga disebut dengan Panca Maha Yadnya memiliki lima bagian, yang akan langsung dijelaskan serta contohnya seperti di bawah ini.

Dewa Yadnya artinya suatu persembahan atau korban suci kepada Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasiNya dalam bentuk Tri Murti yaitu Dewa Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara dan Dewa Siwa sebagai pelebur atau pralina atau pengembali kepada Asalnya (Panca Maha Butha). Kita bisa melaksanakan yadnya setiap hari untuk membayar hutang dengan cara melaksanakan persembahyangan atau Tri Sandya tiga kali sehari serta melakukan Kramaning Sembah. Kebaktian atau yadnya tersebut bisa dilaksanakan di pura atau sanggah rumah, atau bisa juga yadnya (Tri Sandya dan Kramaning Sembah) dilaksanakan pada hari tertentu misalnya hari peringatan (Rerahinan), hari ulang tahun (Pawedalan) atau pada saat hari raya Hindu seperti hari raya Galungan dan Kuningan, hari Saraswati, Hari Pagerwesi, Hari Raya Nyepi dan lain-lain.

Pitra Yadnya artinya suatu korban suci atau persembahan suci kepada Roh-roh atau Leluhur (Pitra) dengan menghormati dan mengenang jasanya dengan menyelenggarakan upacara Jenasah (Sawa Wedana) sejak tahap awal hingga tahap akhir yang disebut Atma Wedana. Tujuan dari pelaksanaan Pitra Yadnya ini adalah demi pengabdian yang tulus ikhlas, mengangkat, menyempurnakan serta menyucikan kedudukan arwah leluhur di alam surga (Alam Pitara). Selain itu merawat dan membahagiakan orang tua semasa hidupnya juga termasuk bisa dibilang yadnya, hal itu sebagai bentuk bakti dan sayang kita kepada orang tua secara nyata karena begitu besar jasa orang tua kepada anaknya. Hal itu dilaksanakan atas dasar kesadaran bahwa sebagai keturannya kita merasa berhutang pada orang tua atau leluhur berupa hutang badan atau Sarirakrit, hutang budi atau Anadtha dan hutang jiwa atau Pranadatha.

Manusa Yadnya artinya suatu korban suci atau persembahan suci demi kesempurnaan hidup manusia selama hidupnya. Ini seperti yadnya atau kewajiban orang tua terhadap anaknya. Didalam pelaksanaannya yadnya ini dapat berupa upacara atau selamatan. Misalnya membuat upacara sejak bayi masih dalam kandungan sampai bayi lahir, misalnya tiga bulanan, otonan. Sampai pada saat anak menginjak dewasa dibuatkan upacara metatah dannterkahir kewajiban orang tua adalah menikahkan anak atau upacara Pawiwahan. Selain dalam bentuk upacara ritual ada juga bentuk nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah memberi pendidikan yang layak bagi anak dari sekolah dasar hingga bisa kuliah untuk bekal menjalani kehidupan ini dan kelak bisa hidup mandiri.

Rsi Yadnya artinya suatu upacara yadnya berupa karya suci keagamaan yang ditujukan kepada para Maha Rsi, Orang Suci, Rsi, Pinandita, Guru dan yang ada hubungannya dengan Orang Suci Agama Hindu. Dalam pelaksanaan yadnya ini bisa dalam bentuk Diksa yaitu upacara penobatan calon sulinggih menjadi sulinggih. Membangun tempat-tempat pemujaan untuk sulinggih. Memberikan punia kepada Sulinggih pada saat-saat tertentu. Mentaati, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran para Sulinggih. Sebagai akademisi bisa membantu pendidikan Agama didalam menggiatkan pelajaran budi pekerti luhur, membina dan mengembangkan ajaran Agama Hindu.

Butha Yadnya artinya suatu korban suci atau pengorbanan suci kepada sarwa Butha atau makhluk-makhluk rendahan, baik yang terlihat (sekala) atau tidak terlihat (niskala), hewan atau binatang, tumbuh-timbuhan dan berbagai jenis makhluk lain cipataan Sang Hyang Widhi Wasa. Ada pun bentuk uapcara Butha Yadnya adala berupa upacara yadnya kepada makhluk yang tidak terlihat (Butha Kala) dan alam semesta yang disebut istilah Mecaru atau Tawur Agung dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan antara alam semesta atau Macrocosmos dan manusia atau disebut juga Microcsomos. Untuk yadnya kepada hewan dan tumbuhan biasanya ada hari tertentu biasanya diasebut tumpek kandang untuk tumbuhan dan hewan.

Didalam pelaksaan Yadnya biasanya sudah mencakup seluruh unsur-unsur Panca Yadnya telah tercakup di dalamnya, sedangakan penonjolannya tergantung yadnya mana yang diutamakan. Nah itulah penjelasan dari Panca Yadnya dan bagiannya, semoga bermanfaat, silakan baca juga Penjelasan Panca Maha Butha untuk melengkapi pengetahuan anda, Om Santhi, Santhi, Santhi Om.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Pengertian Panca Yadnya dan Bagiannya"