Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akhirnya Sepeda Balap Lama, Kuriu Hidup Lagi

Halo Brosis, sejak adanya wabah virus Corona atau Covid-19, banyak orang yang harus diam di rumah saja untuk meghindari penyebaran virus Corona itu. Pemerintah juga sudah mengimbau, supaya saat ini kita lebih sering tinggal dirumah saja.
Pastinya bosan juga kalau terus diam dirumah tanpa aktivitas. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah dengan berolahraga yakni bersepeda. Saya sendiri sudah bersepeda sejak tahun 2008 dan sampai sekarang masih tetap suka bersepeda.

Apalagi saat ini olahraga yang lain sedang tidak saya suka karena akan ada berkumpulnya banyak orang seperti saat berlari di lapangam renon atau puputan. Karena salah satu yg diimbau pemerintah juga adalah kurangi berkumpul dam sebaiknya jaga jarak / physical distancing.

Nah kali ini saya tidak akan bahan itu semua, namun kali ini saya mau bercerita tentang Kuriu, sepeda balap saya yang lama tidur dan saat ini sudah bangun lagi dari tidur panjangnya untuk menemani tuannya di kampung untuk gowes.

Saya sendiri sudah lupa kenapa sepeda ini saya beri nama Kuriu, yang jelas ku itu Kuning, sedangkan riu itu saya lupa karena sudah lama sekali sepeda ini saya miliki sekitar tahun 2008 lalu.

Sepeda balap tua ini saya beli di Gianyar yakni di kawasan Gentong, waktu itu ada teman saya bawa kabar kalau ada yang jual sepeda balap tua disini, harganya lumayan. Tanpa basa basi akhirnya saya pun langsung ke lokasi untuk melihat barangnya dan langsung deal hari itu juga.

Setelah itu sepedanya pun saya bawa, saya lupa cara bawanya apakah saya naiki dari Gentong ke Batubulan atau saya bonceng pakai motor. Dulu saya tinggal jalan SMKI batubulan.

Setelah itu saya pun bunya roadbike meski jadul dengan warna emas. Setelah itu sepeda itu sering saya bawa Gowes. Pernah saya bawa gowes jauh dari Batubulan ke Padangbai berdua saja sama teman kerja saya yang sama-sama bawa roadbike tapi teman saya pakai Polygon.

Pada waktu itu yg punya mau nagih gear belakangnya karena lebih besar dan ditukar dengan gear aslinya yg lebih kecil sehingga sepeda terasa berat untuk di bawa.

Nah setelah lama bosan dengan warna emas itu dan gear yang lama dan sempat vakum juga gowes karena sepeda rusak yakni bannya, nah pada tahun 2011 akhirnya saya bawa sepeda itu di bengkel di kawasan Lod Tunduh, disana ada bengkel sepeda dan sekaligus cat.

Catnya saya ganti dengan warna kuning yg bertahan sampai sekarang. Ada beberapa part yang saya ganti seperti gear belakang dan shifter depan belakang dan juga bannya.

Setelah itu aktif lagi gowesnya. Cukup gowes deket-deket saja paling cuma 30 km pergi pulang (keliling). Nah sampai akhirnya saya berhenti kerja di Ubud dan saya pun pulang kampung selama beberapa bulan sebelum saya dapat kerja lagi di Denpasar.

Saat di kampung juga sepeda ini masih setia menemani, sempat ganti setang dengan setang biasa supaya mirip fixie, namun setelah beberapa lama dikembalikan lagi dengan setang balap.
Setelah beberapa lama akhirnya saya kerja lagi di Denpasar, sepeda ini saya boyong lagi, setelah beberapa lama sepeda ini menjadi kurang asik padahal habis ganti ban luar, karena kebanyakan teman pakai MTB, apalagi waktu itu punya perkumpulan sepeda yang terdiri dari beberapa orang yg bernama PRC (Penghut Racing Club) kalau gak salah. Dan saya pun membeli hybrid Polygon Heist 3.0 tahun 2012.

Akhirnya Kuriu pun jarang dipakai dan pulang kampung lagi. Setelah di kampung Kuriu tak terurus, sempat dipakai oleh adik saya, namun beberapa kali rusak terutama bannya. Setelah itu Kuriu pun harus mati suri untuk waktu yg lama.
Nah sekarang tahun 2020, Kuriu hidup lagi karena sekarang ini saya lebih sering di kampung karena efek Corona. Setelah saya cek ada dua ban depan belakang luar dan dalam yang harus di ganti dan juga sadelnya.

Akhirnya saya belikan alatnya di Denpasar dan hari ini Minggu, 5 April 2020 Kuriu sudah bisa di pakai lagi dan sekarang saya bisa Gowes lagi dengan Kuriu sepeda balap lama dengan merk Golden Eagle buatan Taiwan.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Akhirnya Sepeda Balap Lama, Kuriu Hidup Lagi"