Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal-Hal Perlu Dipelajari Pedagang Bali Dari Pendatang

Beberapa hari lalu saya melihat keluh kesah seorang penjual tempe, dalam sebuah postingan di facebook dia menulis yang intinya dia kalah saing saat berjualan tempe dengan pedagang pendatang, padahal tempe yang diproduksi memakai kedelai berkualitas dan cara produksinya juga sukla tapi pembeli lebih condong membeli produk tempe dari dauh tukad.

Hal-Hal Perlu Dipelajari Pedagang Bali Dari Pendatang

Kemudian postingan tersebut di capture dan diposting di sebuah grup facebook pada tanggal 27 Oktober 2016 lalu dan mendapat banyak tanggapan ada yang memberikan suport untuk terus berjuang ada juga yang menyalahkan pedagang Bali tersebut mungkin karena berjualan terlalu mahal dan juga judes saat berjualan dan kedua hal itulah yang banyak muncul di kolom komentar.

Hal-Hal Perlu Dipelajari Pedagang Bali Dari Pendatang

Sebenarnya seperti apa para pendatang itu berjualan kenapa bisa lebih laris berjualan ketimbang dengan penduduk lokal? Apa benar penduduk lokal itu berjualan terlalu mahal dan paling males membuat orang berbelanja adalah karena judes atau jutek terhadap pembeli? Atau ada juga kemungkinan orang Bali males berbelanja ke sesama orang Bali?

Nah berikut beberapa hal yang perlu di contoh dari pendatang ketika merek berjualan atau membuka usaha dagang ada sembilan hal yang paling pokok yang mungkin bisa di contoh dari para pedagang pendatang.

1. Ramah Pada Pembeli

Ini meruapakn satu hal yang mutlak ketika kita punya usaha dagang, jangan pernah meremehkan calon pembeli, tetpa layani dia dengan ramah supaya mereka tidak kapok datang ke toko yang kita miliki.

2. Sigap Melayani Pembeli

Selalu menyempatkan diri untuk menyapa pembeli meski dalam suasana ramai sekalipun. Jangan pernah cuek pada pembeli seolah olah tidak perlu dengan pembeli padahal mereka sudah rela datang dan antri untuk berbelanja di toko milik kita.

3. Menghargai Uang Kecil

Sebisa mungkin untuk tidak menolak orang untuk belanja, masak berjualan orang mau belanja di tolak. Misalnya saat ada orang mau belanja tapi belanja cuma sedikit tapi dengan menyodorkan uang pecahan seratus ribuan. Apapun itu tetap terima mungkin saja dia mau nukar uang tapi dengan modus belanja sedikit, oleh sebab itu kita tetap layani dengan sepenuh hati supaya mereka tidak kabur ke toko sebelah untuk berbelanja.

4. Kualitas Barang

Nah yang ini sudah pasti berkaitan dengan barang yang dijual, kualitas memang menentukan harga, apabila menjual barang bagus maka bilang bagus dan harganya pun tentu mungkin agak mahal. Ketika menjual barang dengan kualitas rendah maka bilang sejujurnya dan harganya pun pasti lebih murah dengan demikian orang tidak akan merasa tertipu dan tidak akan kapok datang ke toko untuk berbelanja.

5. Ketersediaan Barang

Ketersediaan barang juga sangat mempengaruhi niat orang untuk berbelanja, Jika setiap datang berbelanja barang yang dicari selalu ada maka sudah dipastikan akan membuat betah orang untuk berbelanja. Bayangkan saja ketika barang yang dicari selalu dibilang tidak ada padahal memang menjual barang tersebut dan kebetulan barang habis. Mungkin sekali tidak masalah nah bagai mana kalau berkali kali, tentu orang akan berfikir untuk datang ke toko tersebut karena hasilnya nanti nihil.

6. Jarang Tutup

Ini juga salah satu hal yang mempengaruhi pembeli merasa malas untuk berbelanja. Kadang kita sebagai orang Bali terikat oleh aturan adat yang membuat harus tutup usaha sementara untuk mengikuti kegiatan tersebut. Beda dengan warga pendatang mereka tidak ada ikatan adat sehingga bisa mencurahkan waktunya untuk membuka tokonya.

7. Bersih

Bersih ini juga salah satu hal yang mempengaruhi pembeli untuk datang ke toko apalagi kalau punya usaha warung makanan tentu akan mempengaruhi citra warung. Oleh sebab itu kebersihan harus tetap dijaga untuk menunjang kelangsungan warung dan juga menjaga kesehatan dan higienis makanan supaya tidak memberikan penyakit pada pembeli.

8. Terang

Jika memiliki toko yang buka sampai malam maka sudah seharusnya menyediakan penerangan yang maksimal di dalam toko supaya pembeli bisa menikmati atau melihat barang dagangan dengan baik. Jadi dengan demikian cahaya terang yang ada pada adalm toko juga bisa menarik minat pembeli untuk datang karena toko terlihat berish dan terang.

9. Tidak Tamak

Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan menjadi Tamak, meski memang orang berjualan itu mencari untung namun tidak serta merta mencari untung dengan cara yang tamak. Cenik lantange anggon, begitu ada istilah di Bali yang artinya nyari untungnya gak usah terlalu banyak yang penting usaha terus berlanjut.

Nah itulah sebilah hal yang perlu dipelajari pedagang Bali dari pedagang pendatang, jika semua itu sudah bisa diterapkan maka perlahan lahan akan bisa berjualan dengan baik dan tidak kalah saing lagi dengan pedagang pendatang. Semoga bermanfaat. 
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Hal-Hal Perlu Dipelajari Pedagang Bali Dari Pendatang"