Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Saat Antar Makanan GrabFood, Bikin Saya Kesal.

Halo Brosis, lama rasanya sudah tidak curhat tentang kejadian saat menjalani profesi sebagai tukang ojek online (ojol) dengan aplikasi Grab Driver.  Kali ini saya akan bercerita tentang sedikit kejadian saat mengantar makanan saat menyelesaikan order GrabFood pada hari kamis, 6 Februari 2020.


Malam itu sekitar pukul 08.18 saya mendapat order Grabfood di jalan Bedahulu, jarak antar dari merchant tidak jauh cuma 1 km lebih sedikit yakni di jalan Subak Dalem dalam perumahan. Nah setelah order selesai dibuat maka saya pun langsung berangkat menuju alamat tempat antar.

Sampai disana sesuai dengan titik antar pada aplikasi maka saya berhenti disana. Setelah itu saya hubungi via chat di aplikasi namun chat tidak terkirim. Saya tunggu beberapa lama, namun tidak ada jawaban. Setelah itu saya putuskan untuk keliling mencari nomor rumahnya, mungkin saja salah titik.

Sampai keliling saya mencari nomor rumahnya namun tidak ada dan tidak terlihat. Setelah itu saya coba kirim chat lagi, namun masih sama tidak terkirim. Setelah itu saya coba hubungi nomor telponnya dengan telepon biasa. Saat ditelpon memang nyambung, tapi tidak ada jawaban. Beberapa kali saya chat dan telpon tapi tidak ada balasan mungkin lebih dari 15 menit saya merasa bingung disana.

Suasana sepi rumah pada, ada anjing lagi saya digonggong anjing. Setelah itu saya keliling lagi, melihat nomor rumahnya satu persatu, nah ternyata baru kelihatan nomor rumahnya, nomornya tersembunyi ditempat gelap. Namun saat itu suasana rumah sepi saya pikir tidak ada orang. Anjing masing menggonggong, dan tetangga sebelah keluar tapi cuma melihat saja.

Setelah itu rumah yang saya kira kosong, tiba-tiba da seorang pria dewasa keluar, namun tidak memperhatikan keluar, dia sibuk dengan HPnya. Setelah itu dia duduk dan masih memperhatikan HPnya tanpa memperhatikan keluar. Setelah itu saya pun panggil Bapak itu dan bertanya. "Apa benar disini yang order ayam goreng?" dia bilang "oh pesanan udah datang ya?" saya jawab "iya pak" saya pun bertanya lagi "ini siapa yang order pak?" dia jawab "yang order istri saya, habis order dia keluar naik motor." saya pun jawab lagi "oh pantes dari tadi saya hubungi tidak ada jawaban, sudah 15 menit saya disini pak" dan dia jawabnya lempeng aja tanpa merasa berdosa, dan saya pun serahkan order dua ayam goreng itu dan langsung pergi dengan perasaan kesal.

Setelah itu saya pun berikan review senyum terbalik dengan alasan, pelanggan susah dihubungi dan tidak muncul. Nah kepada siapa saja yang oder makanan via ojol, tolong ya.. habis selesai order itu jangan main kabur aja, setidaknya berikan lah petunjuk supaya driver tidak bingung saat mengantar makanan. Seperti contoh diatas, setidaknya saat order bilang ke driver, kalau nanti yang terima orang lain, mungkin bisa memberi nomor telepon orang yang akan menerima supaya pekerjaan lancar.

Setelah selesai menyelesaikan pekerjaan itu, saya langsung dapat order di dekat sana, membeli jus dan kentang goreng. Setelah selesai saya pun membawa order itu ke jalan Trengguli, ditengah perjalanan sempat ada telpon masuk, namun saya abaikan, saya pikir itu yang order ayam tadi. Setelah itu baliknya dari antar order tadi, dia nelpon lagi, saya pun angkat telponnya, dan ternyata benar dia adalah yang order ayam gorang tadi. Dia pun minta maaf berkali-kali via telpon atas kejadian tadi dan saya pun maafkan dia dan percakapan di telpon pun berakhir.

Setelah itu saya putuskan untuk pulang saja karena sudah capek. Sampai di kost sudah selesai ganti baju, tiba-tiba ada yang teriak-teriak diluar dan ketuk pintu gerbang, karena tidak ada yang jawab, saya pun keluar melihat orang itu dan ternyata dia driver Grab juga. Dia mencari cutomer yang namanya Helen dan membawa orderan fuyunghay.

Setelah itu saya pun tanyakan alamatnya, apa sudah benar di jalan ini, karena ada tiga jalan dengan nama yang sama disini, silakan hubungi dulu customernya tanyakan alamat yang benar. Dia bilang cs tidak bisa dihubungi dari tadi. Saya pun bilang hubungi terus sampai nyambung.

Akhirnya telpon pun nyambung dan ternyata setelah alamat ditanya, ternyata bukan di kost saya, dia berada kurang lebih 2 km dari titik antar di aplikasi. Awalnya driver cuma di kasih clue Rupbasan pokonya cari saja rupbasan itu saja cluenya.

Nah saya juga tidak tahu apa itu rupbasan dan driver itu juga tidak tahu apa itu rupbasan. Kami pun bingung. Akhirnya dia bilang deket kantor HAM, nah jadilah bingung lagi. Setelah itu driver tanya jalan, baru dia bilang alamat jalanya yakni jalan Dahlia. Aduh.. ini gimana sih pakai aplikasi, rumahnya di Dahlia kok titik antarnya di jalan Gandaria. Lagian ngasi clue yang tidak umum dan tidak semua orang tahu. Meskipun kamu tahu Rupbasan tapi istilah yang kamu tahu itu belum tentu juga orang lain tahu apa lagi pekerjaanya tidak ada kaitanya dengan istilah itu. Ternyata Rupbasan itu adalah Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, atau disingkat Rupbasan adalah tempat benda yang disita oleh Negara untuk keperluan proses peradilan.

Bagi kamu yang belum bisa menentukan titik alamat yang benar, silakan pelajari lagi cara menentukan titik antar yang sesuai dengan alamat rumah kamu, silakan cari di internet atau youtube, banyak kok tutorial tentang cara menentukan titik antar yang tepat saat pesan food lewat ojek online. Jika alamat sudah benar maka driver akan dengan mudah dan cepat mengantarkan makanan yang anda pesan. Biasanya driver akan mengikuti titik yang sesuai dengan yang ada diaplikasi.

Dulu saya juga punya cerita seperti ini, waktu itu ada yang pesan richeese yang digatsu yang pesan adalah salah satu penyanyi lagu Bali yang terkenal. Order itu bawa ke jalan Dangin Puri Celuk Sukawati. Setelah selesai membeli pesanan, tanpa rasa curiga saya pun berangkat ke celuk. Sampai disana saya pun hubungi pembeli saya bilang saya sudah sampai.

Namun dia bilang tidak lihat saya, dan saya pun bilang saya sudah sampai di titik antar sesuai lokasi di jalan dangin puri Celuk. Dia pun kaget dan tidak ada order makanan dan harus bawa kesana. Say pun jelaskan, alamat yang dimasukkan diceluk jadi saya bawa ke celuk. Dia pun masih merasa benar dan tidak mau tahu. Akhirnya saya suruh cek aplikasi, apa alamat yang dimasukkan sudah benar atau tidak.

Setelah itu dia nelpon dan dia bilang salah memasukkan alamat, setelah itu dia pun share lokasi yang sebenarnya lewat WA dan alamat yang benar itu adalah di Penatih, bayangin aja, berapa jauhnya alamat menyimpang dengan yang dibuat di aplikasi. Akhirnya saya pun meluncur ke alamat yang benar dari Celuk ke Penatih.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Cerita Saat Antar Makanan GrabFood, Bikin Saya Kesal."