Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Memakai Senteng Saat Bersembahyang di Pura

Om Swastiastu, Apa kabar semeton Hindu dimanapun berada, semoga dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Ida Hyang Widhi Wasa. Kali ini saya penasaran dengan salah satu kelengkapan ketika kita akan sembahyang salah satu yang harus ada dalam pakaian ketika kita akan masuk areal ke Pura adalah Senteng atau Selempot atau Selendang. Jika kita sudah memakai senteng ketika akan masuk areal Pura, meskipun kita tidak memakai kain atau pakaian adat saat bersembahyang maka kita sudah bisa memasuki Pura dan bisa bersembahyang.

Makna Memakai Senteng Saat Bersembahyang di Pura
foto dari Facebook
Kalau di Bali mungkin kebanyakan orang akan memakai pakaian adat lengkap saat akan bersembahyang di Pura apa lagi bertepatan dengan hari raya atau Odalan pada pura tertentu. Namun berbeda dengan saudara kita yang berada di luar Bali, pada saat hari biasa mungkin datang ke pura cukup dengan pakaian biasa asal sopan dan memakai senteng seperti yang saya lihat pada sebuah foto yang diunggah di Facebook. Pada foto itu terdapat seorang pria memakai kemeja dan celana panjang tanpa alas kaki dan memakai selendang dengan latar belakang Padmasana Pura yang ada di Jakarta yakni Pura Aditya Jaya di kawasaan Rawamangun, Utankayu, Jakarta Timur.

Nah dari foto tersebut saya punya rasa penasaran untuk mencari tahu apa itu makna senteng saat bersembhyang di pura menurut Hindu? Senteng (slempot ataupun selendang) adalah secarik kain yang mengikat dan menutupi Pusar (pungsed) atau pinggang sebagai kelengkapan busana adat bali pada saat melakukan sembahyang, memasuki tempat suci dan upacara yadnya lainnya. Disebutkan asal usul lahirnya budaya ini berasal dari para leluhur yang merupakan asal muasal kita sebagai manusia yang semenjak masih janin dalam kandungan Ibu, manusia sudah terhubung dengan-Nya (Ibu) yaitu melalui tali pusar (ari-ari).

Tali pusar, penghubung kehidupan dalam kandungan antara sang janin dengan sang Ibu sedangkan dalam penerapan keagamaan sehari-hari ‘mungkin’ ari-ari (tali pusar) ini disimbolkan menjadi sebuah selempot (senteng), karena selalu melekat menutupi tali pusar umat Hindu di Bali dalam setiap sembahyang. Selain sebagai pengikat panca budhi indria dan panca karmen indria, simbol mengekang sepuluh lobang yang ada dalam tubuh pada saat seseorang berkehendak melakukan puja dan puji terhadap Tuhan.

Senteng hanyalah sebuah simbol atau sebuah peraturan, bukankah sebuah simbol mengandung makna tertentu dibalik simbol-simbol itu. Sama dengan seseorang harus memiliki KTP, paspor, dan identitas lain sebagai simbol pengganti dari seseorang jika ingin mengetahui identitas lebih lengkap tentang dirinya. Demikian juga dengan senteng (selempot) yang mengandung makna sebagai penghubung kepada para leluhur, warga dan para leluhur akan membahasakan doa, maksud, dan upacara umat kepada Hyang Widhi.

Nah itulah sedikit tentang makna memakai selendang saat kita memasuki kawasan suci pura untuk melakukan persembahyangan, jadi ketika kita kan masuk pura maka setidaknya kita sudah memakai selendang maka kita sudah bisa memasuki pura tersebut untuk sembahyang. Om Santhi, Santhi, Santhi Omsumber: komentar bangkitnya hindu,
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Makna Memakai Senteng Saat Bersembahyang di Pura"