Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soundrenaline 2015 di Garuda Wisnu Kencana

Kemarin tanggal 5 September 2015 merupakan hari pertama dari gelaran akbar konser musik Soundrenaline yang ke-13 kalinya yang diselenggarakan di GWK Bali. Kemudian hari ini hari Minggu (6/9/2015) merupakan hari kedua dan terakhir.

Kemarin saya sempat nonton dari awal yang jadwalnya mulai pukul 15.10 Wita tapi nyatanya konser baru mulai pukul 16.00 Wita dan itu namanya ngaret, memang ada tulisan seperti ini "*Jadwal pertujukkan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu" kalau yang kemarin itu kayaknya namanya ngaret.

Sebenarnya ada 4 stage utama yang disediakan oleh panitia yaitu A Stage, Go A Head stage, Amphitheater Stage dan Welcoming stage. Tetapi saya sendiri cuma nonton di dua stage saja yaitu A Stage dan Go A Head stage.

Pada A Stage saya nonton dari awal, band pembuka diisi oleh band lokal Bali yaitu Bintang Band yang membawakan beberapa lagiu dibawah teriknya matahari, sementara penonton masih sedikit, kungkin karena panas. Setelah itu ada lagi satu band lokal yaitu Lolot n Band. Setelah itu baru band Ibu Kota seperti Marcello Tahitoe, Naif tapi saya tidak nonton, karena saya harus menonton J-rock di Go A Head Stage.

Setelah itu masih di A Stage ada /rif, ini saya baru tonton dengan membawakan lagu-lagu lama mereka seperti Andai ku jadi raja, Lo tu ye, Bunga di taman, Jenny dan lain-lain. Setelah /rif kemudian ada Dewa 19 sepertinya Band ini yang paling ditunggu, buktinya ketika Dewa 19 akan manggung jumlah penonton semakin banyak. Kali ini Dewa 19 membawa personil lama seperti Ari Lasso pada vocal, Andra pada Gitar, Tyo Nugros pada Drum dan Yuke pada Bass dan ada additional player gitar Vega dan drumer Agung.

Dengan mengusung tema reuni, malam itu Dewa 19 lebih banyak membawakan lagu-lagu lawas mereka seperti lagu Restoe Boemi sebagai pembuka, kemudian disusul lagi lagu-lagu lainnya dan ditutup dengan lagu kamulah satu-satunya.
Setelah konser Dewa 19 usai maka banyak penonton yang pulang, mungkin karena sudah malam sekitar 23.20 Wita, padahal masih ada beberapa pertunjukkan seperti DJ pefromance di A Stage dan beberapa band lagi di Go A Head stage seperti NTRL (nama baru Netral) dan juga Jambrud.

Nonton sendirian memang lumayan capek, gak ada yang diajak ngobrol gak ada yang disuruh ambil foto. Saya dari jam 3 sore sudah di venue dan bediri terus saat nonton dan sesekali mencari tempat teduh untuk duduk karena kaki dan pinggang sudah mulai terasa nyeri disamping itu mulut ini terasa kering karena gak sempat minum sampai dehidrasi untung gak pingsan.

Kemarin juga Sebenarnya sempat ketemu juga dengan teman-teman dari banjar Semage Penatih, sempat ngobrol juga dulu waktu tahun 2007 juga sempat nonton sama mereka di lokasi yang sama yaitu GWK.

Kemarin saya benar-benar tersiksa baru datang udah dimintain uang parkir 10 ribu rupiah, setelah parkir saya langsung menuju venue, niatnya mau nukar kupon dengan tiket tapi sampai sana tiket box redemtion belum buka, jadilah saya antre dan berjemur di sana.

Pertanyaan saya kenapa tidak boleh bawa makanan atau minuman dari luar? Saya sendiri ini orangnya pemalu jadi saya kadang malu untuk berbelanja di tempat seperti itu, apa lagi makanannya bernuansa kebarat-baratan jadi lidah saya kurang paham dengan makanan seperti itu. Karena hausnya kebangetan saya beli softdrink, satu gelas harganya Rp 20.000,- saja. Nah bagaimana kalau yang menonton seorang vegetarian, apakah mereka dipaksa untuk makan disana?

Selain itu pertunjukkan dimulai terlalu sore jadi selesainya agak malam, coba kalau mulainya agak pagi mungkin semua band bisa ditontom sampai selesai. Nah hari ini hari ini hari kedua, sepertinya saya tidak akan nonton lagi meski masih ada tiket gratis lagi dua. Pinggang ini sepertinya masih sakit, jadi biarkanlah semua lewat untuk hari kedua ini.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Soundrenaline 2015 di Garuda Wisnu Kencana"