Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Otonan itu Berdasarkan Tahun Saka

Sebelumnya saya sudah pernah curhat masalah otonan yang saya tulis disini dengan judul lupa otonan sama artinya lupa dengan diri sendiri, nah dalam tulisan itu sudah sedikit saya ceritakan tentang hari kelahiran saya dan kebimbangan saya dengan hari kelahiran saya yang sampai saat itu masih membuat saya bingung.

Otonan itu Berdasarkan Tahun Saka
Foto: DEVAgraphy
Sampai akhirnya saya menemukan sebuah postingan di facebook yang membahas masalah otonan dan setelah saya baca isi tulisan itu hampir semua menyangkut masalah hari kelahiran di tengah malam dan menyangkut hari otonan (ulang tahun menurut tahun saka) dan juga hari ulang tahun (menurut tahun masehi)

Bila tahun saka pergantian harinya setelah pukul 06.00 pagi (istilah Balinya setelah galang tanah). Misalnya, Soma itu mulai pada pukul 06.00 pagi dan berakhir pada pukul 06.00 pagi besoknya (tetap 24 jam). Sedangkan bila tahun masehi Senin itu mulai pukul 00.00 malam dan akan berakhir apda pukul 00.00 malam besoknya (24 jam).

Jadi Senin dan Soma itu berjalan bersama-sama mulai pukul 06.00 pagi. Setelah jam 00.00 malam Senin diganti oleh Selasa, namun Soma masih berjalan sampai jam 6.00 pagi baru diganti oleh Anggara. Sehingga bila ada bayi lahir setelah jam 00.00 malam, biasanya salah oton, sebab keterangan dokter pada surat kelahirannya pasti menggunakan tahun masehi dan itu memang benar (untuk ulang tahun).

Otonan kelahiran orang Bali mengikuti perputaran hari menurut tahun Saka. Misalnya Si A. bayinya lahir hari Rabu tanggal 4 Januari 2016 jam 01.00 malam (karena sudah pukul 01.00 maka sudah masuk hari Rabu menurut tahun masehi). Meski sudah lahir pada hari Rabu menurut kalender masehi namun otonannya adalah pada Anggara Pon Kelawu, bukan Buda Wage Kelawu, tetapi kalau memperingati ulang tahun tetap tanggal 4 Januari.

Otonan itu sangat penting diperingati dan diingat karena menyangkut kehidupan di kemudian hari, misalnya bila ingin mebayuh oton, mencocokkan neptu oton dari calon pengantin, dan sangat penting pula mencari jalan keluar permasalahan berumah tangga yang kurang harmonis, sebab dari neptu oton masing-masing pasangan suami istri itu juga dapat menjadi sebab nasib pernikahannya.

Maka dari itu jangan sampai salah maoton. Oton itu adalah memperingati hari lahir, saat kapan lahir, saat itulah oton selanjutnya. Namun masih banyak yang keliru maoton karena kurang memahami pergantian hari dari tahun saka dan pergantian hari Tahun Masehi disini biasanya terjadi kekeliruannya. Nah semoga dengan penjelasan ini akan tidak ada lagi seorang bayi yang lahir salah oton di kemudian hari.

Sedikti dikutip dari Dharma Wacana Almarhum Ida Pedanda Gede Made Gunung (17 Mei 2013)S
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Otonan itu Berdasarkan Tahun Saka"