Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Korban Sinetron Anak Jalanankah?

Brosis, hari ini saya melihat sebuah postingan di facebook, pada postingan tersebut terdapat seorang anak sedang membonceng gadis kecil dengan sepeda motor sport warna putih yang disinyalir adalah sepeda motor Ninja 250. PAda foto tersebut terdapat caption seperti di bawah ini yang ditulis oleh akun facebook bernama Armand Joger Setiawan pada hari rabu tanggal 23 Februari 2016.

Korban Sinetron Anak Jalanankah?

Mudah2an tidak banyak yg begini. Hari ini Selasa 23 Februari 2016 sekitar jam 11 siang, di daerah kampial. Saya dikagetkan dengan muncul Kawazaki Ninja 250cc putih. Yg membuat saya kaget bukan karena sepeda motornya yg keren, tetapi the man and woman behind the bike, atau the boy and girl diatas motor tersebut.
Menurut saya kedua bocah ini masih anak2 usia 12 tahunan 15 paling mentok, membonceng gadis yg lebih kecil dari penunggang motor. Saya merasa terancam dan cemas dengan pemandangan ini, karena selain dibawah umur mereka juga tidak pake helm mengendarai sepeda motor sport yg HP/BodyWeight rationya sangat fantastis.
Parents, please be smart. Di jalan bukan anakmu saja tapi banyak anak orang lain juga.
Tolong share.
Dari postingan tersebut banyak netizen yang berkomentar prihatin terhadap situasi dan kondisi saat ini dengan semakin banyaknya anak kecil yang masih belum cukup umur untuk naik sepeda motor tapi sudah diperbolehkan naik motor oleh orang tuanya. Selain itu ada juga yang berkomentar kalau dalam foto tersebut memperlihatkan hal atau pengaruh negatif dari sebuah sinetron yang ada di televisi swasta dengan judul anak jalanan.

Saat ini memang orang tua yang paling bertanggung jawab dengan situasi seperti ini, karena orangtua lah yang paling dekat dengan mereka, jadi orang tua seharusnya memberikan pendidikan yang memadai ketika anak mereka harus berkendara di jalan raya. salah satu alasan ketika membiarkan anaknya naik motor terutama saat pergi ke sekolah adalah karena tidak ada angkutan umum dan orang tua tidak ada waktu untuk mengantar karena sibuk bekerja jadi salah satu solusinya adalah membelikan anaknya sepeda motor dan membiarkannya naik motor meski umur belum cukup dan tidak punya SIM.

Hal ini memang menjadi sebuah dilema, sudah sering kali menjadi debat kusir di media sosial, entah ini tanggung jawab siapa karena transportasi untuk pergi ke sekolah tidak memadai, Pemerintah ataukah orang tua? sampai saat ini hal seperti ini masih terus terjadi dan bahkan semakin menjadi-jadi.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Korban Sinetron Anak Jalanankah?"