Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Upacara Ngeladang Dedari Untuk Lelaki yang Susah Jodoh

Akriko.com - Halo Brosis, jumpa lagi dengan saya, kali ini saya akan memberikan satu cerita tentang masa-masa dimana saya susah jodoh karena sudah cukup umur tapi masih belum menikah, jangankan menikah, pacar saja tidak punya.

Upacara Ngeladang Dedari Untuk Lelaki yang Susah Jodoh
Foto Pribadi

Katanya setiap manusia dilahirkan berpasangan, namun ada juga yang susah jodoh, sudah cukup umur masih belum ketemu jodoh dan bahkan sampai meninggal pun masih berstatus lajang. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang kadang susah untuk dijelaskan.

Saya juga termasuk seorang lekaki yang susah dalam hal asmara, dimana susah untuk punya pacar dan intinya susah untuk dekat dengan wanita. Sebenarnya secara normal saya suka wanita, namun kadang susah untuk menggapainya entah apa sebabnya.

Kadang ada lelaki yang memang tidak suka dengan wanita, oleh sebab itu dipaksa seperti apapun mereka tidak akan mencintai wanita sebagai pacar apa lagi sebagai istri. Nah ini beda kasusnya, saya tidak akan banyak bahas tentang hal ini.

Bahkan sampai umur 29 tahun saya belum punya pacar yang pasti untuk nanti dijadikan istri. Namun bukan berarti saya tidak pernah punya pacar atau tidak pernah pacaran. Namun ada saja hal yang menyebabkan kita harus putus. Bisa jadi salah satunya cuma sebatas jalani aja dulu,belum ada cinta yang sebenarnya.

Selain itu ketika saya suka seorang wanita, kadang wanita itu tidak mau dengan saya, atau sebaliknya ketika ada wanita yang suka dengan saya, bahkan terang-terangan menyatakan cinta, maka saya yang tidak suka dengan wanita itu dan akhirnya cinta jadi bertepuk sebelah tangan dan tidak bisa menjalin hubungan.

Bukan hanya sekali dua kali seperti itu, sering saya suka dengan wanita dan sudah berusaha untuk mengejarnya sampai dapat, tapi memang wanitanya tidak suka dan perjuangan pun sia-sia. Dan sampai akhirnya saya putuskan untuk jomblo selama mungkin.

Karena sudah umur dan belum juga dapat jodoh, mungkin orang tua merasa khawatir, jangan sampai anak saya tidak dapat jodoh. Dari dulu sudah sering dibuatkan banten supaya bisa dapat jodoh. Mulai dari melukat di pancoran, melukat di kemulan, ngalih balian, meotonan, buat banten ganti nama (ini karena kesalahan guru SD yang salah tulis nama di STTB) dan lain-lain.

Dari sekian usaha secara niskala yang ditempuh, ternyata belum ada hasil juga, nah pada akhirnya pada tahun 2014 orang tua saya memutuskan untuk membuatkan banten yang lebih besar kalau di desa saya namanya banten Ngeladang Dedari intinya banten ini untuk melepas ikatan Dedari yang selama ini bisa dibilang mencintai saya (istilah balinya Empu Dedari).

Nah kenapa Ngeladang dedari, seperti yang saya bilang di atas, ketika saya suka dengan wanita, tapi wanitanya tidak suka atau sebaliknya. Nah hal itu disebabkan oleh ada hal niskala yang menyebabkan yakni Dedari itu, dimana dedari itu tidak mau saya dimiliki oleh wanita lain, oleh sebab itu ketika saya jatuh cinta maka saya selalu di buat kecewa, begitu juga jika ada wanita yang jatuh cinta ke saya, wanita itu selalu di buat kecewa dan hal itu sengaja di buat oleh Dedari yang ngempu saya.

Nah dalam upacara Ngeladang dedari bagi seorang pria yang di Empu dedari intinya kita memberikan pengganti, selama ini tubuh saya secara niskala dimiliki oleh Dedari itu, supaya mau dilepas maka kita memberikan dedari itu upah atau pengganti dari dengan membuatkan banten dan juga boneka sebagai pengganti.

Upacara ini bisa di bilang upacara sangat besar, karena melibatkan hampir seluruh perangkat desa adat sebagai saksi dan juga pengenter acara dalam upacara ngeladang dedari ini. Dalam upacara ini melibatkan Kelian desa adat, pemangku pengemong Tri Kahyangan dan juga pemangku pura-pura yang ada di desa biasanya disebut Jro Kubayan, misalnya pengemong pura Melanting, Mrajapati, Pura Subak dll, hampir semuanya hadir dalam acara itu istilahnya metegak gede /mesadu ajeng.

Bantennya juga besar atau bisa dibilang biayanya besar, hampir sama dengan banten ngodalin/pujawali di pura dadia, karena acara ini dilangsungkan di pura dadia. Untuk bantennya dan sarana lainnya saya tidak bisa jelaskan secara detail karena saya tidak paham, kalau tidak salah waktu itu juga memakai sarana guling untuk banten.

Banyak seorang lelaki yang susah jodoh melaksanakan upacara ini, ada yang berhasil dimana selang beberapa tahun mereka bisa menemukan jodohnya. Seperti saya misalnya, dibuatkan banten ngeladang dedari ini tahun 2014 (umur 31 tahun) setelah dua tahun yakni pada tahun 2016 akhirnya saya menemukan jodoh dengan cara yang tidak terduga.

Namun ada juga yang tidak berhasil, bertahun-tahun setelah dibuatkan banten ngeladang dedari, mereka masih tidak bisa menemukan jodohnya dan masih hidup sendiri, nah kalau ini saya tidak bisa jelaskan, faktor apa yang menyebabkan.

Nah itulah pengalaman saya dibuatkan banten ngeladang dedari karena susah jodoh, semoga bisa menginspirasi, mungkin upacara ini hanya ada di desa Tamblang? saya tidak tahu mungkin ini karena pengalaman penglingsir yang dulu, maka sampai saat ini masih ada yang melaksanakan upacar ini ketika seorang lelaki susah jodoh, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Upacara Ngeladang Dedari Untuk Lelaki yang Susah Jodoh"