BBM Akhirnya Menyerah dan Mati
Seperti diketahui Blackberry Messenger (BBM) merupakan aplikasi pesan instan yang pernah sangat populer pada tahun 2000an dan yang bisa memiliki BBM ini tentu hanya mereka yang memiliki perangkat smartphone Balckberry yang kala itu harganya sangat mahal.
BBM ini menjadi trend berkirim pesan sesama pengguna Blackberry cukup kita meminta PIN BBM kepada teman kita yang punya BBM nanti kita invite dan ketika di terima maka kita sudah berteman di BBM dan kita sudah bisa saling berkirim pesan dan juga melihat status teman kita di BBM.
Saya sendiri baru bisa membeli HP Balckberry (BB) pada waktu itu kalau tidak salah pada tahun 2009 atau 2010 dan itu pun seri BB yang paling rendah yakni BlackBerry Gemini warna hitam dengan harga 3 jutaan dan juga membeli paket internet Balckberry yang waktu itu harganya sekitar Rp 150.000 dan saya tidak tahu berapa GB paket itu yang jelas saya sangat senang waktu itu.
Setelah lama, terlalu mahal membeli paket yang full service akhirnya ada paket yang lebih murah yakni paket sosial media saja kalau gak salah sekitar Rp 2.000 per hari paket ini hanya bisa BBM, Facebook, Twitter saja sedangkan untuk membuka link di browser kita tidak bisa melakukannya.
Setelah itu ada kabar bahwa BBM akan muncul di perangkat lain, seperti Android dan iPhone karena penjualan perangkat Balckberry semakin menurun karena tergerus pasarnya oleh Android dan iPhone. Akhirnya kabar itu secara resmi direalisasikan pada tahun 2013 tepatnya pada bulan oktober BBM secara resmi bisa diunduh di Play Store kemudian menyusul ke App Store.
Dengan hijrahnya BBM ke OS lain sepertinya ada angin segar bahwa BBM akan semakin berkembang dan semakin banyak yang menggunakan. Namun apa daya hijrah ke OS lain ini tidak begitu banyak membantu untuk mengangkat lagi pamor dari BBM ini seperti tahun 2000an.
Pada akhirnya BBM terus merosot dan pengguna lebih memilih aplikasi lain untuk berkirim pesan Instan lewat Smartphone mereka dan BBM ditinggalkan. Salah satu aplikasi yang polpuler adalah aplikasi WhatsApp.
Akhirnya BBM secara resmi mengumumkan bahwa pada tanggal 31 Mei 2019 ini BBM akan berhenti beroperasi di Indonesia karena sudah tidak mampu bersaing dengan aplikasi lain yang sejenis dan juga pengguna yang semakin hari terus berkurang. Nasib BBM ini juga sama dengan nasib "Ibunya" yang mati karena tergerus jaman dan perkembangan platform lain yang lebih bagus.
Dulu perangkat Balckberry pasarnya digerus oleh Android dan iPhone, sekarang BBM pasarnya juga dimakan oleh aplikasi lain seperti WhatsApp.
Ada beberapa fitur yang sangat berkesan selama memakai BBM yang lama / pada perangkat BlackBerry.
BBM ini menjadi trend berkirim pesan sesama pengguna Blackberry cukup kita meminta PIN BBM kepada teman kita yang punya BBM nanti kita invite dan ketika di terima maka kita sudah berteman di BBM dan kita sudah bisa saling berkirim pesan dan juga melihat status teman kita di BBM.
Saya sendiri baru bisa membeli HP Balckberry (BB) pada waktu itu kalau tidak salah pada tahun 2009 atau 2010 dan itu pun seri BB yang paling rendah yakni BlackBerry Gemini warna hitam dengan harga 3 jutaan dan juga membeli paket internet Balckberry yang waktu itu harganya sekitar Rp 150.000 dan saya tidak tahu berapa GB paket itu yang jelas saya sangat senang waktu itu.
Setelah lama, terlalu mahal membeli paket yang full service akhirnya ada paket yang lebih murah yakni paket sosial media saja kalau gak salah sekitar Rp 2.000 per hari paket ini hanya bisa BBM, Facebook, Twitter saja sedangkan untuk membuka link di browser kita tidak bisa melakukannya.
Setelah itu ada kabar bahwa BBM akan muncul di perangkat lain, seperti Android dan iPhone karena penjualan perangkat Balckberry semakin menurun karena tergerus pasarnya oleh Android dan iPhone. Akhirnya kabar itu secara resmi direalisasikan pada tahun 2013 tepatnya pada bulan oktober BBM secara resmi bisa diunduh di Play Store kemudian menyusul ke App Store.
Dengan hijrahnya BBM ke OS lain sepertinya ada angin segar bahwa BBM akan semakin berkembang dan semakin banyak yang menggunakan. Namun apa daya hijrah ke OS lain ini tidak begitu banyak membantu untuk mengangkat lagi pamor dari BBM ini seperti tahun 2000an.
Pada akhirnya BBM terus merosot dan pengguna lebih memilih aplikasi lain untuk berkirim pesan Instan lewat Smartphone mereka dan BBM ditinggalkan. Salah satu aplikasi yang polpuler adalah aplikasi WhatsApp.
Akhirnya BBM secara resmi mengumumkan bahwa pada tanggal 31 Mei 2019 ini BBM akan berhenti beroperasi di Indonesia karena sudah tidak mampu bersaing dengan aplikasi lain yang sejenis dan juga pengguna yang semakin hari terus berkurang. Nasib BBM ini juga sama dengan nasib "Ibunya" yang mati karena tergerus jaman dan perkembangan platform lain yang lebih bagus.
Dulu perangkat Balckberry pasarnya digerus oleh Android dan iPhone, sekarang BBM pasarnya juga dimakan oleh aplikasi lain seperti WhatsApp.
Ada beberapa fitur yang sangat berkesan selama memakai BBM yang lama / pada perangkat BlackBerry.
- Rasa bangga ketika kita mampu menanyakan PIN kepada sesama pengguna BBM karena dulu Blackberry jarang yang pakai.
- Memakai DP BBM animasi dengan format Gif
- Mengetik tulisan yang sudah ada dengan shortcut cepat (template)
- Senang melihat status teman di BBM lalu mengomentarinya.
- Orang jadi tahu kita sedang mendengarkan musik apa di perangkat kita, karena ketika kita mendengarkan musik maka akan muncul di status BBM
- Membuat pesan berantai atau Broadcast (BC) yang tidak terbatas kepada kontak kita untuk sekedar cek kontak.
- Ping!! beberapa kali supaya pesan yang dikirim terdengar oleh yang menerima, pada BBM yang lama kita bisa ngeping sebanyak-banyaknya / tanpa batas.
Nah itulah cerita singkat tentang BBM yang akan mati pada tanggal 31 Mei 2019 dan beberapa kenangan saat memakai fitur BBM pada masa itu.
Posting Komentar untuk "BBM Akhirnya Menyerah dan Mati"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih