Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menambal Ban Tubeless Yamaha NMax

Ini adalah pertama kalinya saya bermasalah dengan ban sepeda motor yang memakai ban tubeless. Sejak beberapa bulan lalu saya sering memakai motor matik Yamaha NMax non ABS untuk beraktivitas baik untuk berangkat kerja maupun pulang kampung. Seperti diketahui kalau ban motor NMax itu memakai ban Tubeless.

Menambal Ban Tubeless Yamaha NMax
Foto: Kaskus
Sejak beberapa hari lalu saya merasa ada yang aneh dengan ban motor itu, ban sering kempes, saya pikir mungkin bannya tertusuk benda tajam sehingga anginnya cepat habis. Sudah beberapa kali saya carikan angin di bengkel, setelah dipakai beberapa hari tekanan ban berkurang lagi.

Pada suatu hari tanggal 14 Juni 2017 karena mau pulang kampung dari Denpasar ke Singaraja, saya berinisiatif untuk mencari tukang tambal ban tubeless, nah kebetulan saya tinggal di Subita jadi saya cari tukang tembel ban tubeles di ujung jalan Kenyeri atau perempatan Jalan Gatsu, Seroja dan Kenyeri. Letak bengkelnya pas di kiri jalan dekat lampu merah dari arah arah Kenyeri.

Sampai di sana ban langsung diperiksa oleh tukangnya dan ternyata memang benar ada ban yang bocor. Tanpa basa basi tukang langsung mengambil dua buah alat dan satu benda berwarna oranye. Ternyata menambel ban tubeless ini sangat mudah. Pertama dimasukkan dulu alat yang seperti penusuk untuk menusuk lubang pada ban supaya menjadi lebih besar.

Sebelum itu sudah disediakan dulu satu alat lagi seperti jarum besar di ujungnya ada lubang dan dilubang itu dimasukkan benda warna oranye tadi (mungkin itu penutup lubangnya). Setelah itu penusuk dicabut maka benda yang kedua tadi dimasukkan ke dalam lubang ban yang bocor tadi dan ban pun sudah selesai di tembel dan saya harus membayar Rp 20.000,- untuk pekerjaan menambal ban tubeless di Denpasar.

Setelah itu saya pun berangkat untuk pulang kampung bersama istri dari Denpasar ke Singaraja lewat jalur Kintamani. Sepanjang perjalanan itu hampir tidak ada masalah, kurang lebih sudah menempuh jarang 70 km dan menunggu lagi kurang lebih 5 km untuk sampai dirumah. Namun apa yang terjadi, sampai di desa Tajun (sebelum pertigaan Mengening dekat dagang tuak) saya mendengar suara dari bawah, kayak ada sesuatu yang nyangkut begitu pada bagian bawah motor.

Akhirnya saya menepi untuk mengecek motor dan ternyata suara itu muncul dari bekas lubang ban yang ditembel, ternyata penyumbat ban yang tadinya dipasang meleleh sehingga keluar dan angin pun ikut keluar sehingga membuat ban gembos. Kira-kira apa penyebab kok bisa meleleh? mungkin karena ban baru ditambal dan langsung pakai kemudian karena bannya panas menempuh perjalanan panjang tanpa berhenti jadi meleleh? Saya tidak tahu.

Saat itu juga saya bertemu adik ipar kebetulan juga pulang kampung, nah jadilah istri bersama adik ipar dulu untuk menuju bengkel. Akhirnya saya mencari bengkel yang paling dekat dari lokasi yakni bengkel yang ada dipertigaan  Mengening itu, sampai disana ternyata disana tidak punya alat untuk tambal ban tubeless. Montirnya bilang didekat sini tidak ada tuklang tambla ban tubeless, di Tamblang baru ada. Akhirnya ban cuma diisi angin saja, meskipun demikian motor masih bisa dinaiki dan istri boncengan sama adik ipar sampai di Tamblang.

Dalam keadaan ban tidak angin saya pun mengendarainya sejauh kurang lebih 3 km, akhirnya dengan naik motor agak santai, sampai juga di desa Tamblang dan langsung dicarikan tukang tambal ban tubeless. Tanpa basa-basi langsung bilang ke tukangnya dan langsung dikerjakan dan caranya masih sama seperti cara sebelumnya yang sudah saya ceritakan di atas.

Akhirnya pekerjaan selesai dan saya harus membayar lebih murah dari ongkos sebelumnya, sekarang saya hanya membayar Rp 15.000,- untuk ongkos tambal ban tubeless di desa Tamblang. Akhirnya saya pun bisa sampai rumah dengan selamat dan istri saya bonceng dari bengkel tersebut dan adik ipar sudah duluan ke rumahnya.

Nah itulah cerita saya saat mengalami ban bocor yang sudah di tambal. Setelah 3 hari di kampung saya kembali ke Denpasar lewat jalur yang sama. Masih takut akan ban bocor lagi, apalagi berangkat sore. Namun dengan keyakinan akhirnya kami berangkat dengan ban yang habis ditambal. Ternyata perjalanan sangat lancar dan ban tidak menemui masalah lagi.

Jadi kesimpulannya apakah ban tubeless yang habis ditambal itu tidak boleh langsung dipakai untuk perjalanan jauh? Nah itulah cerita saya saat pulang kampung dari Denpasar ke Singaraja, semoga bermanfaat.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Menambal Ban Tubeless Yamaha NMax"