Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Ini Mengeluh dan Pamer itu Beda Tipis

Hidup di dunia ini sebagai manusia normal memang diwajibkan untuk menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial yang selalu penuh dengan kebutuhan dan kegiatan sosial. Sebagai manusia tentu akan memenuhi kebutuhan dengan kemampuan yang dimiliki supaya kita bisa melanjutkan hidup ini tanpa merugikan siapapun.


Dalam hal ini kemampuan ekonomi sangat erat kaitannya dengan memenuhi kebutuhan hidup. Setiap individu tentu akan memiliki kemampuan ekonomi yang berbeda meskipun memiliki latar pendidikan yang sama dan juga kemampuan dibidang yang sama. Hal ini tentu ada banyak faktor yang mempengaruhi mulai dari cara hidup dan juga gaya hidup.

Seorang dengan jabatan Manajer di sebuah perusahaan tentu akan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan orang yang hanya bekerja sebagai buruh tani. Seorang yang memiliki perusahaan besar tentu kebutuhannya akan berbeda dengan orang yang hanya memiliki usaha jual gorengan. Nah oleh sebab itu setiap orang memiliki kebutuhan ekonomi yang berbeda.

Jika seseorang hidup dengan ekonomi yang mapan (kaya) maka sudah tentu gaya hidupnya juga akan berbeda sedangkan orang yang dengan keadaan ekonomi pas-pasan dan bahkan kekurangan maka sudah pasti memiliki gaya hidup yang berbeda pula.

Kali ini saya mau sedikit bercerita tentang gaya mengeluh dan gaya pamer orang terutama orang yang punya. Namun tidak semua orang kaya seperti ini, bisa jadi ada yang seperti ini satu diantara 100 orang. Saya sering mendengar orang mengeluh terhadap kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi. Bahkan orang kaya saja bisa mengeluh apalagi orang miskin. Dalam hal ini keluhannya sudah pasti beda.

Kalau orang kaya kayaknya tidak mungkin akan mengeluh tidak bisa beri beras dan harga sembako yang semakin mahal, atau biaya sekolah mahal anak-anak tidak bisa melanjutkan sekolah. Nah kalau orang dengan hidup pas-pasan bisa jadi akan sering mengeluh seperti itu, jangan kan untuk hidup merah untuk makan saja sudah susah.

Sebelumnya saya sudah pernah menulis artikel tentang mengeluh dengan judul Mengeluh pada Tempatnya dan Pada Waktu yang Tepat. Pada tulisan tersebut juga akan hampir sama dengan yang saya tulis kali ini yang msaih sama tentang mengeluh.

Nah kalau orang kaya itu mengeluhnya beda kadang hal yang tidak perlu dikeluhkan bisa saja muncul dari mulutnya entah itu memang benar keluhan atau untuk hal lain. Saya sempat mendengar keluhan orang tentang biaya bea balik nama mobil yang mahal. Karena saat ini memang harus balik nama ketika membeli kendaraan bekas supaya tidak diblok oleh pemilik sebelumnya untuk menghindari pajak progresif.

Pertama dia bilang kalau bea balik nama mobil itu sebesar anggap saja empat juta, dia bertanya kepada seseorang untuk mencari perbandingan apakah bea balik nama sebesar itu wajar atau tidak. Oke jika seperti itu masih wajar. Namun jika hal yang sama dipertanyakan lagi kepada orang yang sama didepan orang lain apakah itu masih mengeluh atau bertanya atau ini adalah pamer yang terselubung? Sudahlah hanya dia yang tahu.

Selain itu ada juga orang mengeluh dalam hal lain, kali ini tentang pendidikan, ada orang yang anaknya baru akan masuk SD. Dia mengeluh karena biaya masuk SD sangat mahal di sekolah tersebut, dan dia pun mengeluh kalau biaya pendidikan itu mahal. Nah kalau sudah tahu biaya sekolah disana itu mahal kenapa anaknya harus sekolah disana?

Ketika saya mendengar keluhan seperti itu saya rasa itu bukan keluhan melainkan pamer yang terselubung supaya orang lain tahu kalau anaknya sekolah di sekolah tersebut dan sekolah disana bayarnya mahal dan saya mampu melakukan itu dan saya ini kaya, bisa jadi dalam hatinya seperti itu.

Nah itulah pamer terselubung menurut saya, jika ada yang berpendapat lain silakan, itu hak masing-masing karena penilaian dari segala sisi itu indah. Saya tidak maksud memojokkan siapapun disini hanya sekedar menganalisa saja terhadap apa yang saya dengar dan saya lihat. Semoga bermanfaat, terimakasih.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Saat Ini Mengeluh dan Pamer itu Beda Tipis"