Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Nama Desa Galungan

Salah satu desa yang berada di kecamatan Sawan kabupaten Buleleng yang namanya sama seperti hari raya umat Hindu di Bali yakni desa Galungan. Desa yang berlokasi dan memiliki batas wilayah sebelah utara dengan Desa Sekumpul, sebelah selatan dengan Desa Tambakan, sebelah timur Desa Pakisan dan sebelah barat dengan Desa Lemukih dan dengan topografi perbukitan. Bagaimana sejarah desa Galungan ini?

Sejarah Nama Desa Galungan

Ada satu hal yang menarik dari desa ini yakni dari segi namanya. Kenapa desa ini bisa dinamakan desa Galungan. Menurut cerita orang tua Desa ini dahulu terletak disebelah utara 300 m dari pusat Desa sekarang dan tempat tersebut diberi nama Gainang. Nah menurut ceritanya ada kisah yang cukup menyeramkan untuk ceritanya silakan simak di bawah ini.

Menurut penuturan para tetua bahwa pada waktu warga desa mengadakan persiapan upacara agama dan ketika para Ibu-ibu sedang ngayah dipura (mekeet), ada seekor kijang putih (kidang putih) mendekati Ibu-ibu yang sedang mekeet. Melihat keadaan tersebut, secara sepontan masyarakat mengejar dan menangkap kijang tersebut, setelah berhasil ditangkap, kijang itu pun disembelih dan dagingnya dibagi-bagi oleh seluruh warga desa.

Berselang beberapa lama setelah peristiwa tersebut, warga masyarakat ditimpa wabah penyakit (Bah Bedeg) dan hampir setiap KK anggota keluarganya ada yang kena penyakit misterius dan meninggal. Keadaan tersebut konon berlangsung setiap hari sehingga mayat-mayat tidak ada lagi yang mengubur dan membusuk dan berserakan diseluruh wilayah desa.

Lama-kelamaan mayat tersebut hanya tinggal tulang yang sudah mengering (selling), keadaan tulang belulang manusia mengering ini disebut megaing yang artinya tulang yang mengering tidak terkubur. Dengan ada nya peristiwa tersebut warga masyarakat yang masih hidup, bersepakat untuk pindah dari tempat semula menuju ke sebelah selatan , yaitu di pusat Banjar Desa sekarang.

Konon perpindahan warga tersebut bertepatan dengan Hari Raya Galungan, sehingga wilayah pemukiman yang baru itu langsung diberi nama Desa Galungan dan sampai sekarang desa tersebut masih bernama desa Galungan. Tidak ada catatan yang pasti kapan peristiwa itu terjadi namun ada beberapa bukti yang menunjukkan peristiwa itu memang pernah terjadi.

Berikut bukti-bukti yang dapat dipercaya mengenai kebenaran adanya lokasi yang disebut sebagai bekas lokasi Banjar Seming adalah :
  1. Pada lokasi tersebut banyak ditemukan oleh warga barang-barang perhiasan yang terbuat dari emas dan permata
  2. Bukti lain yang sangat diyakini oleh warga masyarakat Desa Galungan sampai saat ini adalah seringnya terdengar suara kijang (kidang seret) di hutan lindung di sekitar bukit Galungan, suara kijang tersebut diyakini sebagai ciri/bertanda (wangsit) akan terjadi sesuatu di desa ini
  3. Adanya tradisi meboros kidang berburu kijang selama 3 (tiga) hari menjelang dilangsungkan piodalan (upacara) di Pura Desa
  4. Pada puncak upacara piodalan di Pura Puseh , Pura Bukit dilangsungkan tarian sakral Mekidang-kidangan oleh Teruna-Pesaren
Nah itulah sejarah nama desa Galungan yang ada di kecamatan Sawan kabupaten Buleleng. Cerita diatas diambli dari website resmi desa Galuangan, semoga bermanfaat bagi kamu yang belum tahu sejarah nama Desa Galungan.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Sejarah Nama Desa Galungan"