Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Macam Bentuk Karma dan Memahami Maknanya

Sebelumnya saya sudah pernah tulis sedikit tentang pengertian dan pembagian Karma Pala menjadi tiga dan disana sudah dijelaskan secara singkat pembagian dari karma pala tersebut. Kali ada penjelasan lebih panjang tentang Karma pala. Dalam ajaran Hindu, dipaparkan adanya dua hukum yang berlaku dalam alam semesta ini, yaitu Hukum Rta yaitu hukum yang mengatur dinamika alam semesta, benda, dan materi serta Hukum Karma yakni hukum yang mengatur dinamika kehidupan para mahluk.

8 Macam Bentuk Karma dan Memahami Maknanya

Sebelum lanjut, kita bahas lagi tentang pengertian Karma, kata Karma berasal dari kata Sansekerta yang berarti perbuatan, kerja, atau gerak. Karma (Perbuatan) meninggalkan Karma Vasana (jejak – jejak perbuatan) yang suatu saat nanti akan muncul sebagai Karmaphala (buah dari karma, hasil perbuatan) yang akan menentukan baik buruk perjalanan kehidupan kita. Jika Karma kita baik (Subha Karma) maka akan mendapatkan perjalanan hidup yang lancar dan bahagia, sedangkan jika karma kita tidak baik (Asubha Karma) maka akan mendapatkan pengalaman hidup yang berat dan sengsara. Hukum karma adalah hukum yang mengatur dinamika kehidupan semua mahluk di alam semesta, yang mana hukum inilah penyebab mengapa adanya yang terlahir miskin atau kaya, ada cantik, tampan atau buruk rupa.

Setelah paham dengan pengertian Karma Pala, sekarang kita langsung saja dengan menjabarkan macam-Macam Bentuk Karma. Bentuk karma jumlahnya sangat banyak, yang secara garis besar dikelompokkan menjadi delapan pokok bentuk karma, yaitu sebagai berikut :

1. Mohaniya Karma yakni Karma yang akan mengaburkan kesadaran kita atau menghambat peningkatan kualitas kesadaran kita dan membuat kita jatuh kedalam gelap tanpa ada cahaya, sehingga tidak dapat melihat mana yang disebut baik dan tidak baik. Karma ini terbentuk dengan cara-cara misalnya seperti berikut :

  • Terlalu banyak marah, sering membenci, perilaku kasar, berselingkuh dll.
  • Terlalu larut dengan kesenangan-kesenangan yang bersifat duniawi.
  • Terlalu fanatik dalam hal beragama (tidak adanya toleransi akan keberagaman kepercayaan).

2. Darsanavaraniya Karma yakni Karma yang menghalangi kemampuan fisik kita serta menghilangkan kemampuan pengindera dalam diri. Misalnya seperti contoh berikut :

  • Caksur-Darsanavaraniya Karma: Yang menghilangkan kemampuan sebernanya pada mata, yang sejatinya dapat melihat alam halus dan mahluk halus, dan yang paling parah adalah kehilangan kemampuan mata untuk melihat secara normal.
  •  Acaksur-darsanavarana Karma: Yang membuat kita kehilangan kemampuan yang sebenarnya pada indra tubuh selain mata (telinga, hidung, lidah, dll)
  • Avadhi-darsanavarana Karma: yang membuat kita kehilangan kemampuan sebenarnya pada badan fisik.

3. Jnanaravaniya Karma yakni Karma yang menghalangi penyerapan ilmu pengetahuan. Karma ini akan membuat kita sulit berjodoh dengan ilmu pengetahuan sehingga membuat pikiran jadi tumpul,tidak pintar, dan buntu.

4. Antaraya Karma yakni Karma yang menghambat kita untuk melakukan kebaikan, menerima pemberian, atau menikmati hasil kerja kita. Contohnya yaitu sebagai berikut :

  • Dana-antaraya Karma: Menyebabkan kita tidak dapat menolong seseorang. Misalnya kita ingin memberikan bantuan berupa uang kepada mereka yang terkena bencana, tapi kita sendiri dalam kondisi kekurangan uang.
  • Labha-antaraya Karma: Menyebabkan kita tidak dapat menerima pemberian orang lain. Misalnya sedang ada bagi-bagi sembako, akan tetapi kita tidak kebagian meskipun telah ikut mengantri.
  • Virya-Antaraya Karma: Menyebabkan munculnya rasa "tidak inginan" dalam diri untuk melakukan sesuatu.


5. Vedaniya Karma yakni Karma yang mempengaruhi gejolak emosi, perasaan, dan pikiran positif-negatif. Misalnya menyebabkan manusia ada yang mudah marah, ada yang penyabar, ada yang humoris, ada yang pemurung, ada yang pemberani, dan ada pula yang penakut. Karma ini terbentuk dari akumulasi sifat-sifat dalam menjalani kehidupan sebelumnya atau saat ini. Jika kita menjalani hidup dengan welas asih kepada semua mahluk, maka akan mendapatkan karma yang sifatnya baik, sedangkan jika menjalani hidup dengan menyakiti dan merugikan mahluk lain, maka akan mendapatkan karma yang sifatnya tidak baik.

6. Ayusua Karma yakni karma yang membawa kita ke alam-alam setelah kematian. Karma ini terbentuk dari akumulasi karma kita semasih hidup yang akan menentukan kita akan menuju Bhur Loka, Swah/Svarga Loka, atau langsung terlahir kembali.

7. Nama Karma yakni karma yang menentukan kita lahir dalam tubuh mahluk apa dan kondisi badan fisik yang bagaimana.

8. Gotra Karma yakni karma yang menentukan nasib hidup kita, seperti tempat, situasi lingkungan, dan dalam keluarga seperti apa kita akan dilahirkan, serta dengan siapa saja kita akan bertemu.

Jika sudah paham dengan pembagian dari Karma, tidak ada salahnya kita juga harus paham bagaimana cara menghadapi Karma.  Cara untuk menghadapi karma ialah dengan berhubungan baik dengan karma, yang artinya adalah membiarkan putaran karma mengalir bersama diri kita sendiri, karena mereka yang mengalir bersama putaran karmanya maka bathinnya pun akan damai dan lebih mudah bahagia. Selain itu, hal ini juga akan memunculkan sifat ketulusan dan keihklasan dalam diri dalam menjadi kehidupan. Misalnya, jika kita punya impian menjadi orang yang kaya raya, akan tetapi setelah bekerja keras hasil yang didapat (karma) hanyalah hidup sederhana, maka mengalirlah bersama karma dengan mensyukuri apa yang kita miliki dengan mengurangi mengeluh dan tetap selalu bekerja keras.

Dalam hidup yang kita jalani saat ini siapakah penentu Karma kita? Mungkin kita mengira bahwa karma yang kita peroleh sudah diatur atau ditentukan Tuhan. Akan tetapi dari apa yang dijelaskan dalam buku Samsara, disebutkan bahwa:

Dalam ajaran agama Hindu manusia itu Svatantra Katah, yaitu makhluk yang sepenuhnya bebas, memilik kehendak bebas, dan sepenuhnya bertanggung jawab atas semua perbuatannya sendiri. Jadi, hukum karma bukanlah sebagai nasib atau “takdir Tuhan”, melainkan kita sendirilah yang sepenuhnya menentukan nasib kita sendiri. Baik buruknya pada kehidupan sekarang merupakan Karma (buah perbuatan) dari kehidupan sebelumnya dan saat ini. Maka dari itu, mari sama-sama benahi diri, pilih yang baik, dan lakukan yang baik pula untuk kelak mendapatkan karma yang baik pula.

Sumber: Berbgai sumber
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "8 Macam Bentuk Karma dan Memahami Maknanya"