Bersembahyang di Pura Griya Tanah Kilap dan Pura Candi Narmada
Pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 2017 lalu adalah hari raya bagi umat Hindu yaitu Hari Saraswati yang diperingati sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan. Pada hari Saraswati tersebut banyak instansi tidak melakukan aktivitasnya, terlebih pada sekolah yang merupakan tempat ilmu pengetahuan di dapatkan tentu tidak akan melakukan proses belajar mengajar dan fokus pada perayaan hari Saraswati dengan melakukan persembahyangan bersama di pura yang ada di sekolah, kampus dan lain-lain.
Seperti yang ada pada tempat kerja saya, semu aktivitas tulis menulis ditiadakan, terutama pada bagian akunting semua kegiatan ditiadakan dan fokus pada perayaan hari Saraswati. Ini merupakan hari Saraswati pertama saya ditempat kerja yang baru dan baru kali ini saya menemukan perusahaan pada hari Saraswai tidak melakukan aktivitas pekerjaan.
Kegiatan pada hari Saraswati hanya fokus pada perayaan hari Saraswati, dimana karyawan yang Hindu bersembahyang di Padmasana yang ada di tempat kerja, setelah itu karyawan yang Hindu melanjutkan persembahyangan ke Pura Griya Tanah Kilap dan juga Pura Candi Narmada yang berlokasi di sekitar jalan By Pass Gusti Ngurah Rai.
Dengan mengendarai kendaraan milik kantor, tujuan pertama kami adalah Pura Griya Tanah Kilap yang berlokasi di Jalan Griya Anyar No. 104, Pemogan, Denpasar Selatan. Sampai di lokasi, tidak begitu banyak pemedek dengan demikian kami dengan cepat mendapat giliran masuk ke jeroan dan melakukan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh seorang Pemangku.
Saat akan duduk sembahyang kamu bisa mencari tempat sampai di tempat ditengah, Pemangku juga menyarankan untuk duduk paling ditengah dulu (Kata Pemangku itu tempat gong) lantainya dikeramik dan juga ada atapnya jadi tidak kepanasan ketika bersembahyang di sana. Bagi kamu yang bawa jirigen untuk mengambil tirta untuk dibawa pulang, silakan isi jirigen memakai corong sebelum pesembahyangan dimulai atau bisa juga setelah selesai sembahyang.
Setelah selesai sembahyang di Pura Griya Tanah Kilap, persembahyangan dilanjutkan di Pura sebelahnya tepatnya disebelah utara. Pura itu merupakan pura Griya Anyar Tanah Kilap, di sana kita sembahyang sendiri-sendiri tanpa dipimpin oleh Pemangku. Saat selesai sembahyang tirta dan bija baru dibagikan oleh Pemangku yang ada di sana. Setelah persembahyangan di sana selesai dan kita melanjutkan perjalanan ke Pura Candi Narmada yang letaknya tidak begitu jauh.
Setelah sampai di lokasi Pura Candi Narmada, kamu sembahyang dulu di pura / pelinggih dekat dengan Griya Kongco Dwipayana yang didominasi warna kuning dan merah. di sini kita sembahyang dipimpin oleh seorang Pemangku, setelah selesai sembahyang di sini, lanjut ke Pura utama Candi Narmada. Saat kami tiba sudah siang, jadi jeroan atau tempat untuk sembahyang sudah panas oleh teriknya mentari waktu itu. Jadi banyak pemedek yang mencari tempat yang teduh untuk duduk. Namun ada juga yang duduk ditempat yang panas.
Setelah persembahyangan selesai dan juga sudah nunas Tirta dan Bija, Pemangku membolehkan bagi mereka yang duduk ditempat yang panas untuk mepamit duluan karena kepanasan. Namun bagi yang duduk ditempat yang teduh, diwajibkan untuk mepamit bersamaan dengan pemedek yang lain.
Setelah selesai sembahyang maka kamu memutuskan untuk mencari penjual tipat sate yang ada disekitar lokasi pura, dan akhirnya menemukan penjualnya dan langsung memesan lima porsi tipat sate. Harganya Rp 20.000,- satu porsi. Setelah itu maka perjalanan dilanjutkan menuju kantor dan setelah sampai kantor kita pulang ke rumah masing-masing. Nah itulah cerita kami saat perayaan hari Saraswati, semoga bermanfaat.
Seperti yang ada pada tempat kerja saya, semu aktivitas tulis menulis ditiadakan, terutama pada bagian akunting semua kegiatan ditiadakan dan fokus pada perayaan hari Saraswati. Ini merupakan hari Saraswati pertama saya ditempat kerja yang baru dan baru kali ini saya menemukan perusahaan pada hari Saraswai tidak melakukan aktivitas pekerjaan.
Kegiatan pada hari Saraswati hanya fokus pada perayaan hari Saraswati, dimana karyawan yang Hindu bersembahyang di Padmasana yang ada di tempat kerja, setelah itu karyawan yang Hindu melanjutkan persembahyangan ke Pura Griya Tanah Kilap dan juga Pura Candi Narmada yang berlokasi di sekitar jalan By Pass Gusti Ngurah Rai.
Dengan mengendarai kendaraan milik kantor, tujuan pertama kami adalah Pura Griya Tanah Kilap yang berlokasi di Jalan Griya Anyar No. 104, Pemogan, Denpasar Selatan. Sampai di lokasi, tidak begitu banyak pemedek dengan demikian kami dengan cepat mendapat giliran masuk ke jeroan dan melakukan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh seorang Pemangku.
Saat akan duduk sembahyang kamu bisa mencari tempat sampai di tempat ditengah, Pemangku juga menyarankan untuk duduk paling ditengah dulu (Kata Pemangku itu tempat gong) lantainya dikeramik dan juga ada atapnya jadi tidak kepanasan ketika bersembahyang di sana. Bagi kamu yang bawa jirigen untuk mengambil tirta untuk dibawa pulang, silakan isi jirigen memakai corong sebelum pesembahyangan dimulai atau bisa juga setelah selesai sembahyang.
Setelah selesai sembahyang di Pura Griya Tanah Kilap, persembahyangan dilanjutkan di Pura sebelahnya tepatnya disebelah utara. Pura itu merupakan pura Griya Anyar Tanah Kilap, di sana kita sembahyang sendiri-sendiri tanpa dipimpin oleh Pemangku. Saat selesai sembahyang tirta dan bija baru dibagikan oleh Pemangku yang ada di sana. Setelah persembahyangan di sana selesai dan kita melanjutkan perjalanan ke Pura Candi Narmada yang letaknya tidak begitu jauh.
Setelah sampai di lokasi Pura Candi Narmada, kamu sembahyang dulu di pura / pelinggih dekat dengan Griya Kongco Dwipayana yang didominasi warna kuning dan merah. di sini kita sembahyang dipimpin oleh seorang Pemangku, setelah selesai sembahyang di sini, lanjut ke Pura utama Candi Narmada. Saat kami tiba sudah siang, jadi jeroan atau tempat untuk sembahyang sudah panas oleh teriknya mentari waktu itu. Jadi banyak pemedek yang mencari tempat yang teduh untuk duduk. Namun ada juga yang duduk ditempat yang panas.
Setelah persembahyangan selesai dan juga sudah nunas Tirta dan Bija, Pemangku membolehkan bagi mereka yang duduk ditempat yang panas untuk mepamit duluan karena kepanasan. Namun bagi yang duduk ditempat yang teduh, diwajibkan untuk mepamit bersamaan dengan pemedek yang lain.
Setelah selesai sembahyang maka kamu memutuskan untuk mencari penjual tipat sate yang ada disekitar lokasi pura, dan akhirnya menemukan penjualnya dan langsung memesan lima porsi tipat sate. Harganya Rp 20.000,- satu porsi. Setelah itu maka perjalanan dilanjutkan menuju kantor dan setelah sampai kantor kita pulang ke rumah masing-masing. Nah itulah cerita kami saat perayaan hari Saraswati, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Bersembahyang di Pura Griya Tanah Kilap dan Pura Candi Narmada"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih