Sedikit Kecewa dengan Pelayanan Pos Indonesia
Pada tanggal 25 Agustus 2016 lalu saya berbelanja online di salah satu lapak online yang ada di Indonesia yakni Tokopedia untuk membeli Bracket Top Box SHAD. Pada hari itu juga transaksi sudah selesai dan barang pun dikirim oleh penjual dengan memakai paket Pos biasa sesuai pilihan pembeli dengan nomor resi . Saya memilih paket pos biasa karena harganya lebih murah dan barang itu juga tidak terlalu urgent jadi bisa lebih lama selama proses pengiriman untuk sampai di tangan saya.
Setelah mendekati estimasi hari datangnya barang, saya pun cek di tracking milik Tokopedia dengan mengklik menu lacak. Disana saya melihat barang sudah akan diantar pada tanggal 29 Agustus 2016, namun seharian saya tunggu paket tidak datang juga. Saya pun berfikir, karena ini paket biasa mungkin diutamakan mengirim paket yang kilat, jadi saya masih bisa maklumi.
Setelah itu sorenya kembali saya klik menu lacak, ternyata ada keterangan barang diantar, namun penerima tidak ditemukan sekitar pukul 16.01 Wita. Dengan demikian petugas pos sudah pernah mengantar barang saya, namun alatnya tidak ditemukan oleh petugas pos waktu itu. Saya pun masih bisa maklumi mungkin besoknya saya akan ditelepon oleh petugas pos untuk menanyakan alamat tempat tinggal saya.
Saya pun masih menunggu telepon dari pihak Pos, namun sampai tanggal 1 Sepetember 2016 tidak ada telepon masuk dari pihak Pos. Sebelumnya saya sempat menghubungi penjual, saya bertanya kepada penjual, apakah alamat penerima berisi nomor telepon penerima atau tidak. Namun tidak ada jawaban dari Penjual, ternyata baru dibalas pada tanggal 1 september 2016 dan dia pun lupa apakah dicantumkan nomor telepon atau tidak.
Sebelumnya saya juga sempat menghubungi Pos Indonesia via email dan twitter pada tanggal 30 Agustus 2016, namun setelah menunggu selama 20 jam tidak ada balasan. Karena rasa penasaran, kembali saya kirim email pada tanggal 31 Agustus 2016, namun sampai saat ini masih belum ada balasan dan saya pun sedikit frustasi, kemana saya harus bertanya lagi.
Setelah itu saya mencoba dengan media lain yakni via laman facebook Pos Indonesia, saya mencoba mengirim pesan via facebook dan ternyata langsung ada balasan dan berikut adalah isi percakapan saya dengan admin facebook Pos Indonesia.
Setelah itu saya langsung bergegas keluar mencari kantor pos terdekat, pertama saya bertanya dulu di counter pos yang ada di jalan Gunung Sanghyang, disana saya perlihatkan tracking dari Pos Indonesia, dan penjaga konter pos itu bilang kalau barang atau paket sudah ada di Pos Denpasar yang ada di Renon. Tanpa bas-basi lagi saya langsung meluncur ke Kantor Pos renon.
Sampai di Kantor Pos Renon, karena saya tidak tahu prosedur mengambil paket, maka saya bertanya dulu kepada Pak Satpam, dia pun menjelaskan prosedur pengambilan paket. Setelah itu saya datang ke bagian customer service, disana saya ditanya nomor kiriman, dan saya pun memberikan kepada Ibu itu.
Setelah di cek, ternyata barang sudah ada di sana, saya pun disuruh menuju gudang tempat pengambilan paket yang berada di bagian belakang bangunan Kantor Pos tersebut. Tanpa pikir panjang saya langsung meluncur ke gudang tersebut. Sampai disana saya bertanya kepada petugas disana. Seperti biasa diminta nomor kiriman, setelah di cek ternyata barang masih ada dan langsung diambilkan oleh petugas. Petugas meminta KTP saya dan saya pun memperlihatkannya, setelah itu disuruh tanda tangan dan paket sudah bisa di bawa pulang.
Pertama yang saya lihat dari paket itu adalah alamat penerima, apakah ada nomor telepon penerima atau tidak. Ternyata nomor telepon penerima tertulis dengan jelas di sana tanpa ada cacat sama sekali sehingga tulisan nomor telepon tersebut bisa terbaca dengan jelas. Dari sana saya mulai tambah kesel sama petugas pos yang pernah mengirim barang tersebut.
Pertanyaan besar dalam pikiran saya adalah kenapa pihak pos entah siapa pun yang punya tugas, tidak ada menghubungi saya perihal alamat yang tidak ditemukan tersebut? Awalnya saya berfikir, mungkin penjual tidak menuliskan nomor telepon penerima pada alamat tujuan, sehingga pihak pos kesulitan menghubungi penerima paket tersebut.
Namun kenyataannya adalah nomor telepon saya terpampang jelas pada alamat tujuan. Saya pun kembali bertanya, kenapa pihak pos tidak menghubungi saya? Apa mungkin karena paket biasa, jadi pihak pos males untuk menghubungi penerima, nanti juga akan diambil di kantor pusat di Renon oleh penerima.
Saya tidak habis pikir dengan pelayanan pos seperti ini, sebelumnya saya juga pernah menerima paket dari Bogor dan Jakarta dengan Pos Indonesia, ketika petugas pos Singaraja tidak tahu alamat saya, maka petugas Pos mengirim pesan ke nomor saya dan berkata kalau kiriman sudah sampai di kantor pos, silakan ambil.
Namun saya tidak mau mengambil, saya pun bilang, tolong bawakan ke alamat saya, dan saya pun memberikan detail alamat saya kepada petugas Pos yang SMS itu. Dalam beberapa jam akhirnya barang pun sampai dirumah dengan baik.
Lalu untuk paket ini, kenapa petugas pos tidak ada menghubungi saya, apa tidak ada prosedur untuk menghubungi penerima jika alamat tidak ditemukan? Sudahlah, saya kecewa dengan pelayanan pos untuk paket kali ini, semoga ke depannya tidak ada lagi kasus seperti ini. Mungkin hanya itu cerita kali ini semoga bermanfaat.
Setelah mendekati estimasi hari datangnya barang, saya pun cek di tracking milik Tokopedia dengan mengklik menu lacak. Disana saya melihat barang sudah akan diantar pada tanggal 29 Agustus 2016, namun seharian saya tunggu paket tidak datang juga. Saya pun berfikir, karena ini paket biasa mungkin diutamakan mengirim paket yang kilat, jadi saya masih bisa maklumi.
Setelah itu sorenya kembali saya klik menu lacak, ternyata ada keterangan barang diantar, namun penerima tidak ditemukan sekitar pukul 16.01 Wita. Dengan demikian petugas pos sudah pernah mengantar barang saya, namun alatnya tidak ditemukan oleh petugas pos waktu itu. Saya pun masih bisa maklumi mungkin besoknya saya akan ditelepon oleh petugas pos untuk menanyakan alamat tempat tinggal saya.
Saya pun masih menunggu telepon dari pihak Pos, namun sampai tanggal 1 Sepetember 2016 tidak ada telepon masuk dari pihak Pos. Sebelumnya saya sempat menghubungi penjual, saya bertanya kepada penjual, apakah alamat penerima berisi nomor telepon penerima atau tidak. Namun tidak ada jawaban dari Penjual, ternyata baru dibalas pada tanggal 1 september 2016 dan dia pun lupa apakah dicantumkan nomor telepon atau tidak.
Sebelumnya saya juga sempat menghubungi Pos Indonesia via email dan twitter pada tanggal 30 Agustus 2016, namun setelah menunggu selama 20 jam tidak ada balasan. Karena rasa penasaran, kembali saya kirim email pada tanggal 31 Agustus 2016, namun sampai saat ini masih belum ada balasan dan saya pun sedikit frustasi, kemana saya harus bertanya lagi.
Setelah itu saya mencoba dengan media lain yakni via laman facebook Pos Indonesia, saya mencoba mengirim pesan via facebook dan ternyata langsung ada balasan dan berikut adalah isi percakapan saya dengan admin facebook Pos Indonesia.
Setelah itu saya langsung bergegas keluar mencari kantor pos terdekat, pertama saya bertanya dulu di counter pos yang ada di jalan Gunung Sanghyang, disana saya perlihatkan tracking dari Pos Indonesia, dan penjaga konter pos itu bilang kalau barang atau paket sudah ada di Pos Denpasar yang ada di Renon. Tanpa bas-basi lagi saya langsung meluncur ke Kantor Pos renon.
Sampai di Kantor Pos Renon, karena saya tidak tahu prosedur mengambil paket, maka saya bertanya dulu kepada Pak Satpam, dia pun menjelaskan prosedur pengambilan paket. Setelah itu saya datang ke bagian customer service, disana saya ditanya nomor kiriman, dan saya pun memberikan kepada Ibu itu.
Setelah di cek, ternyata barang sudah ada di sana, saya pun disuruh menuju gudang tempat pengambilan paket yang berada di bagian belakang bangunan Kantor Pos tersebut. Tanpa pikir panjang saya langsung meluncur ke gudang tersebut. Sampai disana saya bertanya kepada petugas disana. Seperti biasa diminta nomor kiriman, setelah di cek ternyata barang masih ada dan langsung diambilkan oleh petugas. Petugas meminta KTP saya dan saya pun memperlihatkannya, setelah itu disuruh tanda tangan dan paket sudah bisa di bawa pulang.
Pertama yang saya lihat dari paket itu adalah alamat penerima, apakah ada nomor telepon penerima atau tidak. Ternyata nomor telepon penerima tertulis dengan jelas di sana tanpa ada cacat sama sekali sehingga tulisan nomor telepon tersebut bisa terbaca dengan jelas. Dari sana saya mulai tambah kesel sama petugas pos yang pernah mengirim barang tersebut.
Pertanyaan besar dalam pikiran saya adalah kenapa pihak pos entah siapa pun yang punya tugas, tidak ada menghubungi saya perihal alamat yang tidak ditemukan tersebut? Awalnya saya berfikir, mungkin penjual tidak menuliskan nomor telepon penerima pada alamat tujuan, sehingga pihak pos kesulitan menghubungi penerima paket tersebut.
Namun kenyataannya adalah nomor telepon saya terpampang jelas pada alamat tujuan. Saya pun kembali bertanya, kenapa pihak pos tidak menghubungi saya? Apa mungkin karena paket biasa, jadi pihak pos males untuk menghubungi penerima, nanti juga akan diambil di kantor pusat di Renon oleh penerima.
Saya tidak habis pikir dengan pelayanan pos seperti ini, sebelumnya saya juga pernah menerima paket dari Bogor dan Jakarta dengan Pos Indonesia, ketika petugas pos Singaraja tidak tahu alamat saya, maka petugas Pos mengirim pesan ke nomor saya dan berkata kalau kiriman sudah sampai di kantor pos, silakan ambil.
Namun saya tidak mau mengambil, saya pun bilang, tolong bawakan ke alamat saya, dan saya pun memberikan detail alamat saya kepada petugas Pos yang SMS itu. Dalam beberapa jam akhirnya barang pun sampai dirumah dengan baik.
Lalu untuk paket ini, kenapa petugas pos tidak ada menghubungi saya, apa tidak ada prosedur untuk menghubungi penerima jika alamat tidak ditemukan? Sudahlah, saya kecewa dengan pelayanan pos untuk paket kali ini, semoga ke depannya tidak ada lagi kasus seperti ini. Mungkin hanya itu cerita kali ini semoga bermanfaat.
POS memang gitu...lama2 gulung tikar klo pelayana buruk, kalah sama swasta
BalasHapus