Berapa Penghasilan Seorang Penjual Sate Babi?
Kadang penampilan bisa menipu, mungkin itu kalimat yang cocok dipakai untuk menyembunyikan penghasilan dari sebuah profesi yang dijalani. Kali ini ada sebuah cerita tentang seorang penjual sate babi. Cerita ini ditulis di Facebook oleh akun facebook dengan nama DegySatya Sudiarta
Nah itulah percakapan antara Pembeli yang kepo dengan penjual sate Babi tadi, kesimpulan yang bisa saya ambil dari inspirasi hari ini adalah jangan gengsi dengan profesi yang saat ini dijalani, meskipun terlihat kotor atau sepele tapi yang penting halal dan bisa menghasilkan.
Dari percakapan di atas bisa kita kalkulasikan penghasilan seorang penjual sate perbulan, anggap sebulan ada 30 hari dan dagang sate tidak pernah libur.
Rp 400.000 x 30 hari = Rp 12.000.000 / bulan
Jam kerja: bangun jam 3 pagi ke pasar setelah itu menyiapkan bumbu.
Jam 09.00- 14.00 berjualan.
Tidak dimarahi boss, tidak dituntut ini itu.
Tantangan cuma saat sepi, tapi menurut pengalamannya palingan sisa 5 sampai 15 tusuk dan itu pun dimakan untuk makan malam.
Dagang sate yang dimaksud adalah dagang sate yang berada di jalan Ahmad Yani utara, tepatnya di depan Pura Desa atau Bale Agung di Peguyangan Kaja. Di sana seorang pria berjualan sate babi yang katanya dia super enak dan juga murah.
Dengan rasa penasaran dan memang mungkin jiwa yang kepo, akhirnya dia sempat bertanya-tanya kepada penjual sate itu sambil menunggu 4 bungkus pesanan sate babi. Penjual sate yang diketahui bernama Agus Dung yang terlihat dari tato yang ada di tangan kanannya. Nah berikut adalah percakapan mereka berdua antara pembeli dan penjual sate Babi.
Pembeli: Dari mana bli?
Penjual sate: Saya dari Karangasem (desa angantelu)
Pembeli: Umurnya berapa bli??
Penjual sate: umur saya 22 tahun.
Pembeli: Wah keren ya masih muda sudah jualan sate, sudah menikah??
Penjual sate : Sudah, istri saya satu, dan anak saya satu.
Pembeli: Kok Bisa jualan sate, apakah emang hobi jualan? hobi makan sate, atau terinspirasi dari orang tua yang jualan sate?
Penjual sate: Bukan, ini karena saya gak punya keahlian, cari kerja sulit, kalau kerja tukang, paling dapatnya 100rb/hari. Sejak saya lulus SMK saya bingung pekerjaan apa yang cocok buat saya, jadi ini yang terbaik.
Pembeli: Dari mana bli?
Penjual sate: Saya dari Karangasem (desa angantelu)
Pembeli: Umurnya berapa bli??
Penjual sate: umur saya 22 tahun.
Pembeli: Wah keren ya masih muda sudah jualan sate, sudah menikah??
Penjual sate : Sudah, istri saya satu, dan anak saya satu.
Pembeli: Kok Bisa jualan sate, apakah emang hobi jualan? hobi makan sate, atau terinspirasi dari orang tua yang jualan sate?
Penjual sate: Bukan, ini karena saya gak punya keahlian, cari kerja sulit, kalau kerja tukang, paling dapatnya 100rb/hari. Sejak saya lulus SMK saya bingung pekerjaan apa yang cocok buat saya, jadi ini yang terbaik.
Pembeli: wah malah keren dong punya usaha sendiri, emang berapa omsetnya sehari?
Penjual sate: Ya sehari paling dikit dapat Rp. 1.000.000. biasanya jualan dari jam 9 pagi, kalau ramai jam 2 siang sudah habis, tapi kalau lagi sepi ya bisa sampai jam 6 sore.
Pembeli: Wah.. lumayan loh... untung bersihnya berapa tuh bli???
Penjual sate: Modalnya 600rb, jadi kotornya dapat 400rb sehari, trus bayar tempat mangkal 100 rb perbulan.
Pembeli: Sehari habis berapa kg daging bli?
Penjual sate: Ya sehari paling dikit dapat Rp. 1.000.000. biasanya jualan dari jam 9 pagi, kalau ramai jam 2 siang sudah habis, tapi kalau lagi sepi ya bisa sampai jam 6 sore.
Pembeli: Wah.. lumayan loh... untung bersihnya berapa tuh bli???
Penjual sate: Modalnya 600rb, jadi kotornya dapat 400rb sehari, trus bayar tempat mangkal 100 rb perbulan.
Pembeli: Sehari habis berapa kg daging bli?
Penjual sate: ya 5 sampai 8 kg
Pembeli: Lumayan ya, tapi menurut saya porsi sate bli terlalu besar...
Penjual sate: Ya kalau dikecilin nanti banyak yang komplain, mentang-mentang ramai, porsinya dikecilin.
Pembeli: Rugi dong?
Penjual sate: ya nggak sih, yang penting pelanggan gak kemana
Pembeli: Satenya enak gak sih? soalnya saya gak makan babi jadi penasaran.
Penjual sate: bisa dicoba,disini sate dengan rasa terenak dan porsi nya mantappp...
Pembeli: Lumayan ya, tapi menurut saya porsi sate bli terlalu besar...
Penjual sate: Ya kalau dikecilin nanti banyak yang komplain, mentang-mentang ramai, porsinya dikecilin.
Pembeli: Rugi dong?
Penjual sate: ya nggak sih, yang penting pelanggan gak kemana
Pembeli: Satenya enak gak sih? soalnya saya gak makan babi jadi penasaran.
Penjual sate: bisa dicoba,disini sate dengan rasa terenak dan porsi nya mantappp...
Dari percakapan di atas bisa kita kalkulasikan penghasilan seorang penjual sate perbulan, anggap sebulan ada 30 hari dan dagang sate tidak pernah libur.
Rp 400.000 x 30 hari = Rp 12.000.000 / bulan
Jam kerja: bangun jam 3 pagi ke pasar setelah itu menyiapkan bumbu.
Jam 09.00- 14.00 berjualan.
Tidak dimarahi boss, tidak dituntut ini itu.
Tantangan cuma saat sepi, tapi menurut pengalamannya palingan sisa 5 sampai 15 tusuk dan itu pun dimakan untuk makan malam.
Nah masih ada yang menganggap remeh profesi sebagai penjual sate dengan penghasilan seperti itu? Semoga semakin banyak para generasi muda yang sadar akan sebuah profesi. Karena profesi itu bukan hanya mereka yang pakai dasi tetapi yang bergelut dengan sambal terasi pun termasuk profesi. Kurangilah gengsi dalam mencari rezeki, semoga menginspirasi bagi mereka yang sedang mencari rezeki.
Posting Komentar untuk "Berapa Penghasilan Seorang Penjual Sate Babi?"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih