Acara Pernikahan Akrik dan Dwi
Om Swastiastu, Kisah ini dimulai sejak empat bulan lalu tepatnya saya kurang tahu, entah siapa yang pertama memulai, tapi seingat saya kita hanya komunikasi di facebook dan BBM saja sejak lima bulan terakhir. Setelah itu kita mulai berani ketemuan di luar, pertama kami ketemuan tanggal 17 April 2016 di sanih dan waktu itu masing-masing membawa motor karena belum berani ketemu dan ngajak langsung keluar akhirnya kami ketemu sembunyi-sembunyi dulu (kayak ABG ababil saja haha). Setelah itu sempat tidak ada komunikasi dalam jangka waktu yang lama.
Kemudian tiba-tiba ada SMS ngajak nangkil ke kawitan yang ada di Bangli, kebetulan kami satu sanggah. Akhirnya saya poun menyanggupi untuk bisa berangkat bersama ke Kawitan pada anggal 27 Mei 2016 malam. Saya yang masih berada di kampung, siangnya berangkat ke Denpasar dan sempat mampir ke rumah teman dan rumah Paman. Karena tumben datang ke kosnya, saya sedikit bingung dan tersesat untung tersesatnya tidak lama, jadi waktu berangkat ke Kwaitan Dalem Tarukan tidak molor. Akhinrya kami berangkat jam 19.00 Wita dengan naik motor Beat miliknya.
Nah akhirnya tanggal 5 Juni saya tembak dia dan dia pun langsung menerima cinta saya. Kemudian setelah itu kami pulang ke Kampung dan pada tanggal 9 Juni 2016 saya apel untuk pertama kalinya ke rumah dia. Rasa takut, grogi dan segalanya bercampur jadi satu karena ini pertama kalinya saya apel kerumah cewek di Tamblang dan langsung ketemu orangtuanya. Namun demi cinta dan ingin cepat merubah status dari lajang menjadi pacaran, akhirnya saya beranikan diri untuk datang ke rumahnya.
Nah setelah itu saya mulai biasa untuk datang ke rumahnya dan juga sering ngajak kadek keluar untuk jalan-jalan pada siang harinya kalau kebetulan kadek libur dan berada di Kampung. Setelah itu pada tanggal 25 Juni 2016 saya pertama kalinya minta izin kepada orang tuanya untuk meminta izin ngajak kadek bermain ke rumah untuk dikenalkan kepada orang tua saya. Rasanya gimana gitu, tumben minta izin seperti itu, tapi akhirnya dizinkan dengan sangat baik oleh orang tuanya kadek.
Setelah itu kami mulai serius dan sepertinya kedua orang tua juga sudah setuju, akhirnya kami memutuskan untuk mencari hari baik untuk melangsungkan pernikahan menurut Hindu Bali. Mulai dari membicarakan hari baik dengan bapak saya. Tepatnya awal-awal bulan Juli 2016 kami menyepakati untuk mengambil tanggal 6 Agustus 2016. Nah setelah itu kami pun segera mempersiapkan segalanya hanya kurun waktu satu bulan saja.
Setelah itu kami memutuskan untuk menikah. Karena saya tidak paham untuk mencari hari baik untuk menikah maka saya bertanya dengan Bapak saya dan meminta tolong kepada Bapak untuk mencari hari Baik untuk menikah. Setelah banyak melakukan pertimbangan akhirnya dipilihlah tanggal 6 Agustus 2016 untuk melaksanakan pernikahan saya dengan adat Bali.
Sejak sebulan setelah menentukan hari baik untuk menikah maka kami mulai mempersiapkan segalanya untuk acara tanggal 6 Agustus 2016 nanti. Dengan mengambil konsep sederhana dan berusaha untuk terlihat sempurna saat acara nanti. Ada beberapa persiapan yang kami lakukan pertama adalah membuat foto prewedding.
Kami memutuskan untuk mengambil paket Prewedding yang lengkap supaya tidak repot, dalam paket prewedding tersebut kami melakukan dua kali foto yang pertama pagi hari dengan pakaian adat Bali yang mengambil lokai di Pura Beji Sangsit. Sedangkan sesi foto yang kedua mengambil lokasi di Pantai Keorobakan Singaraja. Selain itu juga langsung mendapat pakaian dan rias salon, satu foto 20 R, undangan 100 lembar, file foto dan video slide show foto.
Sebelum memulai sesi foto pertama Saat sesi foto pertama di Pura Beji pada hari Senin tanggal 11 Juli 2016 awalnya sih berjalan lancar banyak ada bule juga yang datang ke Pura Beji dan mereka juga sempat mengambil beberapa foto kami. Nah setelah berjalan beberapa jam ada sedikit kendala yang membuat saya merasa sedikit tersiksa saat sesi foto, dimana waktu itu saya kebelet BAB tapi sesi foto masih panjang, nah jadilah saya berekspresi ceria dengan menahan rasa ingin BAB. Nah setelah sesi foto berakhir akhirnya saya langsung mencari WC yang ada di parkiran Pura Beji. Penunggu toilet pun agak kesal karena saya terlalu lama di WC sedangkan banyak tamu yang antri.
Nah setelah itu lanjut pada sesi foto yang kedua yakni di pantai Kerobokan, pengambilan foto mulai pukul 16.00 Wita saat sesi foto di pantai ini kami memakai baju dengan warna putih. Hampir tidak ada kendala disini namun sempat mendapat sedikit peringatan dari pemilik jukung karena jukungnya dipakai berfoto. Selain itu pada saat sesi foto terakhir yakni saat main di pantai yang penuh batu, kaki dan tangan saya sempat tertusuk batu tajam.
Setelah selesai mengambil foto di Pantai dengan kondisi basah-basahan langsung menuju studio untuk memilih foto yang akan dipakai pada kartu undangan dan juga yang akan dicetak 20R. Saking banyaknya foto kami pun jadi bingung untuk memilih foto mana saja yang akan dipakai. Dengan melihat beberapa kali akhirnya kami pun selesai memilih empat foto untuk ditaruh di surat undangan dan satu foto untuk dicetak 20R.
Setelah itu tinggal menunggu undangan dan foto 20R selesai. Dalam waktu lima hari undangan pun sudah selesai dan langsung syaa ambil ditempat cetaknya dan sekalian juga melunasi segala biaya untuk paket prewedding yang saya ambil karena sebelumnya hanya membayar uang muka saja. Karena file foto dan slide show dan foto 20 R belu selesai dan nanti jika sudah selesai akan dihubungi oleh pihak percetakannya.
Setelah beberapa hari menunggu, tepatnya H-5 akhirnya foto, slide show dan file foto pun selesai dan langsung saya ambil, karena fotonya agak besar, terpaksa ambilnya dengan membawa mobil, minta tolong kepada adik saya untuk mengantar ke studio foto dan ponakan saya pun ikut. Setelah mengambil foto langsung mengedar undangan pertama di Kerobokan dan kedua di Penimbangan. Saat kerobokan saya tidak banyak ngobrol, langsung to the point dan menyerahkan undangan kepada teman SMA dan langsung pamit. Saat di Penimbangan baru agak sedikit lama, sempat ngobrol dan dibuatkan kopi oleh tuan rumah. Ponakan saya dikasi 3 botol Yakult dan dihabisin ketiganya oleh ponakan saya.
Setelah itu langsung pulang ke Tamblang, saat sudah sampai di Tamblang file slide shownya saya buka dan terlihat filenya dalam format video dan ketika saya buka hasilnya lumayan bagus. Kemudian saya buka file fotonya, namun tidak bisa terbaca alias dvdnya kosong tidak ada file yang tersimpan dalam DVD tersebut. Akhirnya saya menghubungi pihak percetakan dan menjelaskan hal tersebut, akhirnya mereka siap untuk membuatkan filenya lagi. Setelah itu pada H-2 pagi hari saya suruh sepupu saya untuk mengambilkan filenya, kemudian saya coba lihat-lihat lagi fotonya karena akan dicetak lagi. Sorenya kembali saya minta tolong kepada sepupu saya untuk mencetak 2 foto ukuran 70 x 50 cm.
Ketika semua sudah beres tentang file foto tersebut, ada baiknya saya kembali dulu ke H-3 (3 Agustus 2016) pada hari itu saya dan keluarga dan juga ketua Kelompok Dadia berkumpul dirumah saya pada sore hari sekitar jam 15.00 Wita, pada H-3 tersebut acaranya adalah Nyedekang dimana mempelai pria keluarga berkunjung ke rumah mempelai wanita untuk menceritakan dan menyampaikan maksud dan tujuan datang ke rumah mempelai wanita. Pada hari itu juga ada acara tukar cincin dan disaksikan oleh kedua keluarga saat tukar cincin tersebut ada kejadian yang sedikit lucu, saking groginya saya saat akan tukar cincin, sampai lupa cara membuka kotak cincin, akhirnya kotak cincin pun dibuka dengan paksa dan untung cicinnya tidak lompat.
Setelah itu acara selesai namun mempelai wanita tidak langsung ikut ke rumah mempelai wanita karena masih dititip di rumah keluarga mempelai wanita karena hari baiknya tidak tepat pada hari itu. Namun siangnya bisa dipinjam dulu untuk membantu dirumah mempelai pria dan malamnya dikembalikan lagi ke rumah orang tuanya.
Sebenarnya masih ada banyak hal yang disiapkan namun untuk hal-hal tersebut semuanya diatur oleh Bapak saya seperti persiapan kue dan makanan selama acara sejak H-3. Nah setelah itu pada H-2 mulai sibuk karena banyak keluarga dan warga yang datang. Pada H-2 ini lumayan sibuk setidaknya sampai pukul 20.00 Wita dan pada jam itu juga saya ajak kembali mempelai wanita ke rumahnya.
Pada H-1 kembali saya jemput mempelai wanita di rumahnya pada pagi hari, kegiatannya masih sama yakni menyambut keluarga dan warga yang datang, kali ini lebih sibuk dari H-2 dimana semakin banyak warga yang datang dan karena saking banyaknya pukul 21.00 Wita baru bisa selesai, namun meski begitu semua berjalan lancar meski ada sedikit kendala karena kualahan menyiapkan kue untuk ditaruh didalam kotak. Setelah selesai acara itu maka dilanjutkan dengan live akustik yang dibawakan oleh sepupu saya.
Nah setelah itu masuk hari H bangun jam 03.00 Wita langsung cuci muka saja, kemudian langsung bikin kopi dan makan sedikit kue supaya perutnya mau BAB. Setelah itu langsung jemput mempelai wanita di rumahnya bersama Bapak dan Paman saya. Tanpa banyak basa-basi akhirnya diizinkan untuk membawa memepelai wanita ke rumah setelah sampai di rumah maka tidak boleh langsung masuk, karena harus bia kaon dulu, setelah itu baru boleh masuk ke rumah. Setelah itu mandi secara formalitas di WC dan saya langsung mandi dan mempelai wanita langsung dirias karena sudah mandi di rumahnya.
Selesai mandi saya juga langsung dirias, rias pertama adalah memakai payas Agung, proses rias dan memakai pakaian tersebut hampir 2 jam lamanya. Saat di make up perut saya lapar dan akhirnya saya putuskan untuk makan dulu supaya saat berlangsungnya acara tidak pingsan... haha.. Setelah selesai berias maka lanjut ke acara selanjutnya.
Acara selanjutnya adalah bia kaon gede di depan rumah dengan pakaian payas agung tadi saya di upacarai dengan banten bia kaon yang lebih komplit setelah selesai membacakan mantra oleh Pemangku maka ada prosesi melangkahi banten sebanyak tiga kali dan pada bagian terakhir, mempelai pria menendang pane yang ada di bawah sampai pecah. Setelah itu kembali menuju ke kamar mandi untuk mandi secara formalitas dengan membawa tiga batang rumput ilalang.
Setelah itu kembali natab banten pengantenan yang berada diatas meja, kali ini dipuput juga oleh Pemangku seperti biasa kita memohon doa kepada Tuhan untuk kelancaran acara kemudian dilanjutkan dengan Kramaning Sembah. Setelah itu ada juga acara saling menyuapi antara mempelai pria dan mempelai wanita, untuk sesi ini berakhir disini, selanjutnya adalah menuju rumah mempelai wanita.
Karena jaraknya dekat maka diputuskan untuk berjalan kaki saja, mempelai pria dan wanita berjalan paling di depan dan diikuti oleh keluarga dan warga yang ikut dalam acara tersebut. Perasaan saya saat itu campur aduk, rasa bahagia, grogi karena harus berjalan kaki melewati pasar dan takut ditonton banyak orang. Namun setelah melewati itu akhirnya sampai juga di rumah mempelai wanita.
Sampai dirumah mempelai wanita sudah ditunggu banyak orang dan juga perangkat Desa yakni Kelian dinas dan kelian Banjar Kelod Kauh. Kemudian acara dilanjutkan dengan mengisi berita acara pernikahan di masing-masing buku yang dibawa oleh perangkat desa. Setelah itu dilanjutkan dengan memberi ceramah oleh masing-masing perangkat desa kepada kedua mempelai. Setelah acara tersebut selesai maka dilanjutkan dengan makan dan saling suapi oleh kedua mempelai. Setelah itu kembali natab banten yang ada di atas meja yakni banten mepamit oleh mempelai wanita yang dipuput oleh seorang Pemangku.
Setelah selesai acara di rumah mempelai wanita maka dilanjutkan acaranya menuju sanggah dadia gede Pasek Gelgel Dalem Tarukan di Banjar tengah, disanggah juga acaranya cukup singkat hanya menghaturkan piuning dan Kramaning sembah setelah itu acara di Sanggah Dadia selesai sekitar pukul 11.30 Wita. Setelah itu acara kembali ke rumah mempelai pria. Sampai di rumah acara dilanjutkan dengan makan bersama antara keluarga mempelai Pria dengan keluarga mempelai wanita. Setelah itu mempersiapkan menyambut tamu undangan.
Sebelumnya kita kan berganti pakaian dulu dari Payas Agung menjadi payas modifikasi oleh salon Komang Puja. Saat ganti baju ini juga harus merubah gaya rambut dan make up dari mempelai wanita sehingga juga memakan waktu yang agak lama. Kalau untuk mempelai pria cukup ganti baju saja tanpa merubah rambut dan make up. Setelah itu tinggal menunggu tamu undangan datang.
Selama acara menyambut undangan juga acara berjalan lancar tanpa menemui masalah yang berarti, sehingga bisa berjalan lancar sesuai harapan kami semua sebagai yang punya acara. Nah itulah sedikit cerita saat awal pertemuan kami sampai kami memutuskan untuk menikah.
Atas kelancaran acara pernikahan kami ini, maka tidak lupa kami ucapkan Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena sudah memberikan kesempatan kami untuk melaksanakan upacara pernikahan pada tanggal 6 Agustus 2016. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua yang sudah membantu selama acara pernikahan ini mulai sejak persiapan sampai hari H tanggal 6 Agustus 2016. Pertama kami ucapkan terimakasih kepada Orang tua baik dari mempelai pria maupun wanita karena sudah melaksanakan kewajibannya menikahkan anak kesayangan mereka.
Tidak lupa juga kepada semua Paman dan Bibi kami yang sudah memberikan bantuan baik materi maupun non materi. Terimakasih juga kepada saudaraku, kakak, adik, sepupu yang juga sudah ikut membantu acara pernikahan kami. Terimakasih juga kepada keluarga dekat yang sudah banyak membantu sejak persiapan sampai Hari H. Terimakasih juga bagi tim bagian dapur telah mempersiapkan kue dan masakan selama hari itu.
Terimakasih juga kepada teman-teman di Sosmed yang sudah memberikan ucapoan dan doanya. Terima kasih juga kepada semua yang sudah datang pada acara pernikahan kami, mohon maaf jika ada beberapa hal yang tidak berkenan selama acara berlangsung, karena ketidak sempurnaan kami sebagai manusia. Sekali lagi kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini karena sudah bisa menglangungkan acara pernikahan dengan lancar. Om Santhi, Santhi,Santhi Om
Kemudian tiba-tiba ada SMS ngajak nangkil ke kawitan yang ada di Bangli, kebetulan kami satu sanggah. Akhirnya saya poun menyanggupi untuk bisa berangkat bersama ke Kawitan pada anggal 27 Mei 2016 malam. Saya yang masih berada di kampung, siangnya berangkat ke Denpasar dan sempat mampir ke rumah teman dan rumah Paman. Karena tumben datang ke kosnya, saya sedikit bingung dan tersesat untung tersesatnya tidak lama, jadi waktu berangkat ke Kwaitan Dalem Tarukan tidak molor. Akhinrya kami berangkat jam 19.00 Wita dengan naik motor Beat miliknya.
Nah akhirnya tanggal 5 Juni saya tembak dia dan dia pun langsung menerima cinta saya. Kemudian setelah itu kami pulang ke Kampung dan pada tanggal 9 Juni 2016 saya apel untuk pertama kalinya ke rumah dia. Rasa takut, grogi dan segalanya bercampur jadi satu karena ini pertama kalinya saya apel kerumah cewek di Tamblang dan langsung ketemu orangtuanya. Namun demi cinta dan ingin cepat merubah status dari lajang menjadi pacaran, akhirnya saya beranikan diri untuk datang ke rumahnya.
Nah setelah itu saya mulai biasa untuk datang ke rumahnya dan juga sering ngajak kadek keluar untuk jalan-jalan pada siang harinya kalau kebetulan kadek libur dan berada di Kampung. Setelah itu pada tanggal 25 Juni 2016 saya pertama kalinya minta izin kepada orang tuanya untuk meminta izin ngajak kadek bermain ke rumah untuk dikenalkan kepada orang tua saya. Rasanya gimana gitu, tumben minta izin seperti itu, tapi akhirnya dizinkan dengan sangat baik oleh orang tuanya kadek.
Setelah itu kami mulai serius dan sepertinya kedua orang tua juga sudah setuju, akhirnya kami memutuskan untuk mencari hari baik untuk melangsungkan pernikahan menurut Hindu Bali. Mulai dari membicarakan hari baik dengan bapak saya. Tepatnya awal-awal bulan Juli 2016 kami menyepakati untuk mengambil tanggal 6 Agustus 2016. Nah setelah itu kami pun segera mempersiapkan segalanya hanya kurun waktu satu bulan saja.
Setelah itu kami memutuskan untuk menikah. Karena saya tidak paham untuk mencari hari baik untuk menikah maka saya bertanya dengan Bapak saya dan meminta tolong kepada Bapak untuk mencari hari Baik untuk menikah. Setelah banyak melakukan pertimbangan akhirnya dipilihlah tanggal 6 Agustus 2016 untuk melaksanakan pernikahan saya dengan adat Bali.
Sejak sebulan setelah menentukan hari baik untuk menikah maka kami mulai mempersiapkan segalanya untuk acara tanggal 6 Agustus 2016 nanti. Dengan mengambil konsep sederhana dan berusaha untuk terlihat sempurna saat acara nanti. Ada beberapa persiapan yang kami lakukan pertama adalah membuat foto prewedding.
Kami memutuskan untuk mengambil paket Prewedding yang lengkap supaya tidak repot, dalam paket prewedding tersebut kami melakukan dua kali foto yang pertama pagi hari dengan pakaian adat Bali yang mengambil lokai di Pura Beji Sangsit. Sedangkan sesi foto yang kedua mengambil lokasi di Pantai Keorobakan Singaraja. Selain itu juga langsung mendapat pakaian dan rias salon, satu foto 20 R, undangan 100 lembar, file foto dan video slide show foto.
Sebelum memulai sesi foto pertama Saat sesi foto pertama di Pura Beji pada hari Senin tanggal 11 Juli 2016 awalnya sih berjalan lancar banyak ada bule juga yang datang ke Pura Beji dan mereka juga sempat mengambil beberapa foto kami. Nah setelah berjalan beberapa jam ada sedikit kendala yang membuat saya merasa sedikit tersiksa saat sesi foto, dimana waktu itu saya kebelet BAB tapi sesi foto masih panjang, nah jadilah saya berekspresi ceria dengan menahan rasa ingin BAB. Nah setelah sesi foto berakhir akhirnya saya langsung mencari WC yang ada di parkiran Pura Beji. Penunggu toilet pun agak kesal karena saya terlalu lama di WC sedangkan banyak tamu yang antri.
Nah setelah itu lanjut pada sesi foto yang kedua yakni di pantai Kerobokan, pengambilan foto mulai pukul 16.00 Wita saat sesi foto di pantai ini kami memakai baju dengan warna putih. Hampir tidak ada kendala disini namun sempat mendapat sedikit peringatan dari pemilik jukung karena jukungnya dipakai berfoto. Selain itu pada saat sesi foto terakhir yakni saat main di pantai yang penuh batu, kaki dan tangan saya sempat tertusuk batu tajam.
Setelah selesai mengambil foto di Pantai dengan kondisi basah-basahan langsung menuju studio untuk memilih foto yang akan dipakai pada kartu undangan dan juga yang akan dicetak 20R. Saking banyaknya foto kami pun jadi bingung untuk memilih foto mana saja yang akan dipakai. Dengan melihat beberapa kali akhirnya kami pun selesai memilih empat foto untuk ditaruh di surat undangan dan satu foto untuk dicetak 20R.
Setelah itu tinggal menunggu undangan dan foto 20R selesai. Dalam waktu lima hari undangan pun sudah selesai dan langsung syaa ambil ditempat cetaknya dan sekalian juga melunasi segala biaya untuk paket prewedding yang saya ambil karena sebelumnya hanya membayar uang muka saja. Karena file foto dan slide show dan foto 20 R belu selesai dan nanti jika sudah selesai akan dihubungi oleh pihak percetakannya.
Setelah beberapa hari menunggu, tepatnya H-5 akhirnya foto, slide show dan file foto pun selesai dan langsung saya ambil, karena fotonya agak besar, terpaksa ambilnya dengan membawa mobil, minta tolong kepada adik saya untuk mengantar ke studio foto dan ponakan saya pun ikut. Setelah mengambil foto langsung mengedar undangan pertama di Kerobokan dan kedua di Penimbangan. Saat kerobokan saya tidak banyak ngobrol, langsung to the point dan menyerahkan undangan kepada teman SMA dan langsung pamit. Saat di Penimbangan baru agak sedikit lama, sempat ngobrol dan dibuatkan kopi oleh tuan rumah. Ponakan saya dikasi 3 botol Yakult dan dihabisin ketiganya oleh ponakan saya.
Setelah itu langsung pulang ke Tamblang, saat sudah sampai di Tamblang file slide shownya saya buka dan terlihat filenya dalam format video dan ketika saya buka hasilnya lumayan bagus. Kemudian saya buka file fotonya, namun tidak bisa terbaca alias dvdnya kosong tidak ada file yang tersimpan dalam DVD tersebut. Akhirnya saya menghubungi pihak percetakan dan menjelaskan hal tersebut, akhirnya mereka siap untuk membuatkan filenya lagi. Setelah itu pada H-2 pagi hari saya suruh sepupu saya untuk mengambilkan filenya, kemudian saya coba lihat-lihat lagi fotonya karena akan dicetak lagi. Sorenya kembali saya minta tolong kepada sepupu saya untuk mencetak 2 foto ukuran 70 x 50 cm.
Ketika semua sudah beres tentang file foto tersebut, ada baiknya saya kembali dulu ke H-3 (3 Agustus 2016) pada hari itu saya dan keluarga dan juga ketua Kelompok Dadia berkumpul dirumah saya pada sore hari sekitar jam 15.00 Wita, pada H-3 tersebut acaranya adalah Nyedekang dimana mempelai pria keluarga berkunjung ke rumah mempelai wanita untuk menceritakan dan menyampaikan maksud dan tujuan datang ke rumah mempelai wanita. Pada hari itu juga ada acara tukar cincin dan disaksikan oleh kedua keluarga saat tukar cincin tersebut ada kejadian yang sedikit lucu, saking groginya saya saat akan tukar cincin, sampai lupa cara membuka kotak cincin, akhirnya kotak cincin pun dibuka dengan paksa dan untung cicinnya tidak lompat.
Setelah itu acara selesai namun mempelai wanita tidak langsung ikut ke rumah mempelai wanita karena masih dititip di rumah keluarga mempelai wanita karena hari baiknya tidak tepat pada hari itu. Namun siangnya bisa dipinjam dulu untuk membantu dirumah mempelai pria dan malamnya dikembalikan lagi ke rumah orang tuanya.
Sebenarnya masih ada banyak hal yang disiapkan namun untuk hal-hal tersebut semuanya diatur oleh Bapak saya seperti persiapan kue dan makanan selama acara sejak H-3. Nah setelah itu pada H-2 mulai sibuk karena banyak keluarga dan warga yang datang. Pada H-2 ini lumayan sibuk setidaknya sampai pukul 20.00 Wita dan pada jam itu juga saya ajak kembali mempelai wanita ke rumahnya.
Pada H-1 kembali saya jemput mempelai wanita di rumahnya pada pagi hari, kegiatannya masih sama yakni menyambut keluarga dan warga yang datang, kali ini lebih sibuk dari H-2 dimana semakin banyak warga yang datang dan karena saking banyaknya pukul 21.00 Wita baru bisa selesai, namun meski begitu semua berjalan lancar meski ada sedikit kendala karena kualahan menyiapkan kue untuk ditaruh didalam kotak. Setelah selesai acara itu maka dilanjutkan dengan live akustik yang dibawakan oleh sepupu saya.
Nah setelah itu masuk hari H bangun jam 03.00 Wita langsung cuci muka saja, kemudian langsung bikin kopi dan makan sedikit kue supaya perutnya mau BAB. Setelah itu langsung jemput mempelai wanita di rumahnya bersama Bapak dan Paman saya. Tanpa banyak basa-basi akhirnya diizinkan untuk membawa memepelai wanita ke rumah setelah sampai di rumah maka tidak boleh langsung masuk, karena harus bia kaon dulu, setelah itu baru boleh masuk ke rumah. Setelah itu mandi secara formalitas di WC dan saya langsung mandi dan mempelai wanita langsung dirias karena sudah mandi di rumahnya.
Selesai mandi saya juga langsung dirias, rias pertama adalah memakai payas Agung, proses rias dan memakai pakaian tersebut hampir 2 jam lamanya. Saat di make up perut saya lapar dan akhirnya saya putuskan untuk makan dulu supaya saat berlangsungnya acara tidak pingsan... haha.. Setelah selesai berias maka lanjut ke acara selanjutnya.
Acara selanjutnya adalah bia kaon gede di depan rumah dengan pakaian payas agung tadi saya di upacarai dengan banten bia kaon yang lebih komplit setelah selesai membacakan mantra oleh Pemangku maka ada prosesi melangkahi banten sebanyak tiga kali dan pada bagian terakhir, mempelai pria menendang pane yang ada di bawah sampai pecah. Setelah itu kembali menuju ke kamar mandi untuk mandi secara formalitas dengan membawa tiga batang rumput ilalang.
Setelah itu kembali natab banten pengantenan yang berada diatas meja, kali ini dipuput juga oleh Pemangku seperti biasa kita memohon doa kepada Tuhan untuk kelancaran acara kemudian dilanjutkan dengan Kramaning Sembah. Setelah itu ada juga acara saling menyuapi antara mempelai pria dan mempelai wanita, untuk sesi ini berakhir disini, selanjutnya adalah menuju rumah mempelai wanita.
Karena jaraknya dekat maka diputuskan untuk berjalan kaki saja, mempelai pria dan wanita berjalan paling di depan dan diikuti oleh keluarga dan warga yang ikut dalam acara tersebut. Perasaan saya saat itu campur aduk, rasa bahagia, grogi karena harus berjalan kaki melewati pasar dan takut ditonton banyak orang. Namun setelah melewati itu akhirnya sampai juga di rumah mempelai wanita.
Sampai dirumah mempelai wanita sudah ditunggu banyak orang dan juga perangkat Desa yakni Kelian dinas dan kelian Banjar Kelod Kauh. Kemudian acara dilanjutkan dengan mengisi berita acara pernikahan di masing-masing buku yang dibawa oleh perangkat desa. Setelah itu dilanjutkan dengan memberi ceramah oleh masing-masing perangkat desa kepada kedua mempelai. Setelah acara tersebut selesai maka dilanjutkan dengan makan dan saling suapi oleh kedua mempelai. Setelah itu kembali natab banten yang ada di atas meja yakni banten mepamit oleh mempelai wanita yang dipuput oleh seorang Pemangku.
Setelah selesai acara di rumah mempelai wanita maka dilanjutkan acaranya menuju sanggah dadia gede Pasek Gelgel Dalem Tarukan di Banjar tengah, disanggah juga acaranya cukup singkat hanya menghaturkan piuning dan Kramaning sembah setelah itu acara di Sanggah Dadia selesai sekitar pukul 11.30 Wita. Setelah itu acara kembali ke rumah mempelai pria. Sampai di rumah acara dilanjutkan dengan makan bersama antara keluarga mempelai Pria dengan keluarga mempelai wanita. Setelah itu mempersiapkan menyambut tamu undangan.
Sebelumnya kita kan berganti pakaian dulu dari Payas Agung menjadi payas modifikasi oleh salon Komang Puja. Saat ganti baju ini juga harus merubah gaya rambut dan make up dari mempelai wanita sehingga juga memakan waktu yang agak lama. Kalau untuk mempelai pria cukup ganti baju saja tanpa merubah rambut dan make up. Setelah itu tinggal menunggu tamu undangan datang.
Selama acara menyambut undangan juga acara berjalan lancar tanpa menemui masalah yang berarti, sehingga bisa berjalan lancar sesuai harapan kami semua sebagai yang punya acara. Nah itulah sedikit cerita saat awal pertemuan kami sampai kami memutuskan untuk menikah.
Atas kelancaran acara pernikahan kami ini, maka tidak lupa kami ucapkan Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena sudah memberikan kesempatan kami untuk melaksanakan upacara pernikahan pada tanggal 6 Agustus 2016. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua yang sudah membantu selama acara pernikahan ini mulai sejak persiapan sampai hari H tanggal 6 Agustus 2016. Pertama kami ucapkan terimakasih kepada Orang tua baik dari mempelai pria maupun wanita karena sudah melaksanakan kewajibannya menikahkan anak kesayangan mereka.
Tidak lupa juga kepada semua Paman dan Bibi kami yang sudah memberikan bantuan baik materi maupun non materi. Terimakasih juga kepada saudaraku, kakak, adik, sepupu yang juga sudah ikut membantu acara pernikahan kami. Terimakasih juga kepada keluarga dekat yang sudah banyak membantu sejak persiapan sampai Hari H. Terimakasih juga bagi tim bagian dapur telah mempersiapkan kue dan masakan selama hari itu.
Terimakasih juga kepada teman-teman di Sosmed yang sudah memberikan ucapoan dan doanya. Terima kasih juga kepada semua yang sudah datang pada acara pernikahan kami, mohon maaf jika ada beberapa hal yang tidak berkenan selama acara berlangsung, karena ketidak sempurnaan kami sebagai manusia. Sekali lagi kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini karena sudah bisa menglangungkan acara pernikahan dengan lancar. Om Santhi, Santhi,Santhi Om
Posting Komentar untuk "Acara Pernikahan Akrik dan Dwi"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih