Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sudah tahu Asal Mula Nama Bali?

Sudah berapa lama tinggal di Bali? atau bagaimana pulau ini bisa dinamakan pulau Bali? ah sebuah pertanyaan yang kadang membuat saya malu karena tak bisa menjawab pertanyaan yang kedua tidak bisa saya jawab. Mungkin seorang pelaku pariwisata seperti tour guide mungkin akan mudah menjawab pertanyaan itu karena mereka pasti sudah banyak mempelajari tentang Bali baik sejarahnya maupun tempat-tempat wisata yang ada diseluruh Bali.

Baiklah mumpung hari ini saya sempat membaca tentang asal-muasal nama pulau kecil ini diberi nama Bali maka dari itu saya akan mencoba menulisnya kembali di blog saya ini sebagai catatan bagi saya sendiri dan juga orang lain yang kebetulan menemukan konten ini di mesin pencari ketika mengetik kata kunci asal mula nama Bali atau kenapa pulau kecil ini diberi nama Bali atau sejak kapan pulau kecil ini diberi nama Bali dan siapa yang memberi nama Bali?


Memang susah untuk menentukan siapa yang pertama kali memberi nama pulau kecil ini dengan nama Bali dan dari mana asal kata Bali. Sumber-sumber historis tidak bisa memberikan jawaban secara tuntas atas pertanyaan kenapa pulau ini diberi nama Bali. Sumber-sumber tersebut memberikan nama yang berbeda-beda, berikut adalah beberapa penjelasan tentang nama Bali.

IB Putu Bangli dari Griya Taman Bali, Desa Adat Sanur Kaja menguraikan tiga nama untuk pulau kecil ini yakni Bali, Wali dan Banten. Sebagaimana dalam tulisannya dalam buku, Mutiara dalam Budaya Hindu Bali (2005) ketiga istilah atau kata tersebut memiliki makna yang sama yaitu 'Persembahan.'

Jika menurut prasasti-prasasti yang ditemukan di Bali, ketiga nama itu memang paling banyak disebut. Misalnya dalam Prasasti Blanjong yang disebut sebagai prasasti tertua yang pernah ditemukan. Dalam Prasasti Blanjong yang berisi angka tahun 835 Saka (913 masehi) tersebut tertera kata 'walidwipa'.

Sementara itu ada juga Prasasti Gobleg, Pura Desa II yang bersisi angka tahun 905 Saka (983 masehi) ditemukan kata 'bali'. Dalam Prasasti itu ditemukan kata-kata "...siwyan...dini di Bali...." yang artinya 'dihormati di sini di Bali'.

Kata 'bali' juga ditemukan dalam Prasasti Raja Jayapangus antara lain dalam Prasasti Buahan D (1103 Saka). Dalam Prasasti tersebut ditemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut, "....pinaka pangupajiwaning jiwa jiwa wardhana ring Bali Dwipa..." yang artinya 'merupakan sumber penghidupan demi pertumbuhan setiap penduduk di Pulau Bali.' mungkin itu juga salah satu bukti kenapa pulau ini di beri nama Bali.

Jika dicermati, ada kesamaan antara kata 'wali dan 'bali'. Dalam bahasa Bali, fonem 'w' dan 'b' berkorespondensi atau memiliki kepadanan. Contoh  penggunaan fonem ini bisa kita lihat dari kata weringin dab beringin, waruna dan baruna, wanwa dan banwa, oleh karena itu maka kata wali dan bali sejatinya memiliki makna yang sama.

Selain kata wali dan bali, ada juga kata yang lain yang dipakai untuk menamakan pulau ini Bali yaitu katabanten. Hal ini menurut IB Bangli, dapat ditemukan dalam Prasasti Tengkulak A yang berisi tahun Saka 945 (1023 masehi). Dalam Prasasti tersebut memuat kata-kata "...siniwi ring desa banten..." yang artinya 'dihormati di pulau Bali.'

Sebutan Banten ditemukan pula dalam kaitannya dengan nama salah satu seorang nama Raja Bali Kuno yang ditemukan dalam prasasti Langgahan yang bertahun Saka 1259 (1337 masehi). Raja Bali Kuna ini bernama Paduka Batara Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten yang dapat diartikan, Raja ibarat delapan Dewa (penguasa arah mata angin) sebagai permatanya pulau Banten.

Menurut IB Bangli, kata Banten pun memiliki arti yang sama dengan kata wali dan bali yakni 'persembahan.' Kata Bali dianalogikan dengan perubahan kata sebagai bentuk ungkapan halus dalam bahasa bali seperti kata sari dengan santen (sari), negari dengan negantum (negara), sesari dengan sesantun (isi) inti dari persembahan, kari dengan kantun (masih).

Dalam sebuah buku yang berjudul "Mengapa Bali disebut Bali?" yang ditulis oleh I Ketut Wiana salah satu penulis buku-buku Agama Hindu. Dalam buku yang berjudul "Mengapa Bali disebut Bali?" di sana beliau mencoba memberikan penjelasan makan kata Bali sebagai bentuk atau wujud harapan dari para leluhur yang menamai pulau kecil ini dengan nama Bali.

Wiana juga menyebutkan sumber tertua yang menggunakan istilah Bali adalah kitab Rg Veda pada bagian kitab Satapatala Brahma 11.5.6.1. Karena itu istilah Bali bukan hanya digunakan menamakan pulau Bali saja. Jauh sebelumnya kata Bali digunakan untuk menyebutkan banyak hal terutama dalam kebudayaan Hindu Bali. Upacara yang ditujukan kepada Bhuta (unsur yang membentuk alam) disebut juga Bali dalam kitab Rg Veda. Begitu juga dalam kitab Manawa Dharmasastra . III. 70. 74. dan 81.

Dalam kitab Itihasa dan Purana juga banyak dijumpai istilah Bali. Misalnya dalam Wisnu Purana dan Matsya Purana menceritakan Maha Bali Putra dari Wairocana dan cucu Prahlada. Ada juga cerita Bahagawataa Purana Raja Bali yang mendapatkan penyupatan dari Wamana yang merupakan penjelamaan Dewa Wisnu. Di dalam kita Siwa Purana disebutkan Dewa Siwa bereinkarnasi menjadi Raja Bali di pertapaan Balakhilya di gunung Gandhamadana selama periode 14 manu.

Oleh karena itulah kata Bali yang dipakai sekarang bukan merupakan Bahas Bali. Kata Bali sebagai nama pulau maupun untuk menyebutkan yang lain merupakan kata yang berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya "kekuatan yang maha agung' (the powerfull).

Pengaruh kebudayaan India di Indonesia termasuk Bali sudah sangat tua sehingga sangat sulit melacak kapan pulau ini kecil ini bernama Bali. Namun sejumlah sumber babad juga menyebut nama bangsul untuk nama pulau Bali. Para pedagang Cina menyebut dengan nama berbeda yakni dwaptan.

Para pelaut asing sendiri baru mengenal Bali mulai abad ke-16. Awalnya pelaut dari Portugis Fernao Medez Pinto menyebut Bali sebagai Java Minor. Malah dia sempat mengira kalau Bali bagian dari kerajaan Demak.

Namun umumnya para pelaut asing mengenal Bali dengan nama yang beragam, ada yang menyebut Balle atau Ilha Bale, pelaut Belanda yang pernah singgah di Bali, Cornelis de Houtman mengenal pulau kecil ini dengan nama Bealle.

Kesimpulannya, dari beberapa sumber diatas maka bisa kita ketahui bahwa tidak ada sumber yang benar-benar bisa menyebutkan sejak kapan pulau dengan sebutan pulau Dewata ini disebut dengan Bali dan siapa yang pertama kali menyebut Bali. Kembali ke istilah yang kita tahu ada di Bali mungkin jawabannya akan menjadi "Nak dapet mule keto"  Baca juga: Bali sebagai merek dengan kualitas tinggi.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Sudah tahu Asal Mula Nama Bali?"