Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Orang Lulusan Havard yang Mendirikan Go-Jek

Selama ini kamu mungkin hanya tahu kalau Go-Jek adalah jasa transportasi yang bisa dipesan secara online melalui smartphone kamu. Biasanya armada Go-Jek ini memakai seragam warna hijau mulai dari Jaket dan Helm dan motornya bisa bermacam-macam tergantung dari driver Go-Jek tersebut motor apa yang dia miliki dan pastinya motor tersebut harus layak jalan untuk keamanan.

Dalam dunia bisnis atau usaha di Indonesia mungkin nama pendiri Go-Jek ini masih bisa terbilang baru karena selama ini dia lebih sering berada di luar negeri untuk menyelesaikan pendidikannya dia bernama Nadiem Makarim. Dia adalah anak dari seorang Ibu yang bekerja disektor non profit dan Ayahnya adalah seorang pengacara dari Pekalongan, Jawa tengah. Namun meskipun demikian kedua orang tua Nadiem Makarim sangat mendukung usaha yang dirintis oleh anaknya tersebut.

Dulu dia tinggal di Jakarta dan menamatkan sekolah dasar (SD) di Jakarta pula, kemudian menginjak remaja melanjutkan SMA di Singapura. Setelah itu kemudian meneruskan kuliah di Amerika dengan mengambil jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. Tak cukup dengan gelar S1, Nadiem kemudian melanjutkan pendidikan S2 nya di Harvard Business School hingga lulus.

Setelah mneyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat Nadiem Makarim mencoba mencari pekerjaan di Indonesia. Dengan gelar MBA (Master of Business Administration) yang dia peroleh dari luar negeri rasanya tidak sulit bagi seorang Nadiem Makarim untuk mendapatkan pekerjaan di Indonesia.

Akhirnya dia pun langsung mendapat pekerjaan diperusahaan konsultan terkenal di Jakarta sebagai Management Consultant di McKinsey & Company. Setelah tiga tahun bekerja di sana akhirnya Nadiem Makarim memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut, Dia merasa tidak puas bekerja diperusahaan milik orang lain.

Setelah itu karirnya berlanjut dengan menjadi CO-founder dan Managing Editor Zalora, juga Chief Innovation Officer perusahaan Kartuku dalam waktu yang berurutan. Disela-sela waktunya mengurus kedunya itu, ternyata Nadiem sudah mulai merintis Go-Jek secara perlahan. Namun saat itu pelayanan masih sederhana menggunakan cara manual belum ada Aplikasi seperti saat ini.

Setelah lama bekerja dengan orang lain, akhirnya Nadiem memutuskan untuk keluar dari perusahaan itu padahal jabatan waktu cukup bagus yaitu sebagai direktur e-commerce dan ketika ditanya alasannya Nadie, menjawab denga jawaban yang sangat sederhana.

"Saya tidak betah kerja diperusahaan orang lain, saya ingin mengontrol takdir saya sendiri," kata Nadiem.

Berbekal pengalaman bekerja dengan orang lain di perusahaan yang berbasis Teknologi informasi, ia mulai fokus dan mengembangkan startup barunya itu. Nadiem sendiri menolak jika startup yang ia bangun disebut sebagai bisnis transportasi, ia lebih mendefinisikan bisnis yang ia kelola sebagai bisnis aplikasi jasa atau pelayanan yang mengandalkan teknologi informasi. Ia bahkan menjelaskan bahwa Go-Jek sama sekali tidak memiliki armada. Ia menuturkan bahwa bisnis yang ia kelola saat ini adalah bisnis jasa atau pelayanan yang menghubungkan ojek dengan konsumen sebagai pengguna jasa ojek.

Dari terobosan atau inovasi yang dibuat oleh Nadiem tersebut ternyata hal tersebut bisa diterima baik oleh masyarakat. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan oleh Go-Jek, jadilah semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa  ojek online Go-Jek ini. Meskipun mungkin masih terjadi gesekan antara ojek konvensional atau ojek pangkalan dengan ojek modern melalui Go-Jek, namun sampai saat ini banyak konsumen yang sangat terbantu dengan kehadiran Go-Jek di Indonesia.

Pada masa awal berdirinya ojek online ini, Go-Jek hanya memfasilitasi 20 pengemudi, namun seiring perkembangannya yang pesat, saat ini Go-Jek sudah memfasilitasi lebih dari 10.000 pengemudi. Bahkan kemarin berita di televisi menyiarkan banyak masyarakat berduyun-duyun ingin melamar untuk menjadi pengemudi Go-Jek karena penghasilan yang menggiurkan.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Orang Lulusan Havard yang Mendirikan Go-Jek"