Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kembali ke Warisan Leluhur yang Adi Luhung

Akriko.com - Seperti yang kita ketahui, saat ini pemerintah provinsi Bali sedang gencar memerangi sampah plastik karena sampah ini paling banyak menyebabkan pencemaran lingkungan.

Pemerintah Provinsi Bali sejak tahun 2018 lalu sudah mengeluarkan peraturan tentang pembatasan/pengurangan pemakaian plastik sekali pakai.

Berikut ini beberapa peraturan pemerintah Provinsi Bali tentang sampah.

  1. Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
  2. Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.
  3. Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah
Selain itu ada juga himbauan untuk mengurangi pemakaian air minum dalam kemasan, karena gelas/botol minuman itu sangat banyak menghasilkan sampah plastik.

Sebenarnya leluhur kita sudah punya punya alat atau tempat air minum yang bisa kita pakai sehari-hari di rumah atau ketika kita punya acara.
Alat yang dimaksud adalah Kendi atau Caratan dalam Bahasa Balinya. Kendi atau Caratan ini sudah ada sejak zaman kerajaan.

Dulu masih banyak orang punya kendi / caratan ini, hampir setiap rumah memiliki caratan ini, minimal untuk di dapur untuk tempat air minum yang siap untuk di mimum.

Minum memakai caratan bisa dituangkan dulu ke gelas atau bisa juga langsung minum.dari caratan itu dengan cara di ceret (Nyeret).

Jika memakai caratan air minum terasa lebih segar paling penting tidak menimbulkan masalah untuk lingkungan.

Kendi terbuat dari tanah liat, bahan yang alami, jadi ketika pecah kendi ini tidak mencemari lingkungan, pecahanya bisa langsung di buang tanpa mencemari lingkungan.

Warisan seperti ini bisa kita kembali bangkitkan untuk kepedulian kita pada lingkungan. Warisan yang sudah ditinggalkan ini bisa jadi solusi untuk kepedulian kita pada lingkungan.

Selama ini kita terlena dengan kepraktisan yang diberikan ketika memakai minuman dalam kemasan, namun kita lupa akan dampak yang ditimbulkan yakni sampah plastik yang menggunung.

Masalah sampah plastik adalah tanggungjawab kita bersama, kita mulai dari lingkungan keluarga untuk mengurangi timbulan sampah plastik.

Mari kita gunakan warisan leluhur kita yang adi luhung untuk mengurangi timbulan sampah plastik, salah satunya kembali memakai kendi / caratan / ketel untuk menaruh air minum.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Kembali ke Warisan Leluhur yang Adi Luhung"