Heboh ada Beberapa Krama Kehilangan Raka di Pura Baleagung Tamblang
Akriko.com - Seperti kita ketahui masyarakat desa Tamblang telah melaksanakan pujwali di Pura Dalem desa tamblang pada saat Purnama Kedasa.
Gambar raka yang hilang yang dibagikan di facebook |
Setelah itu berlanjut menuju pura desa Tamblang untuk acara Ngusaba desa atau Ngeloang capah oleh krama subak Tamblang.
Setiap ada pujawali maka para ibu-ibu akan membuat raka untuk dihaturkan ke hadapan dewa yang berstana di pura tersebut.
Raka ini biasanya di bawa H-1 (sore hari) sebelum hari H dan selama sehari pada hari H maka raka itu belum boleh di lungsur, besok paginya baru boleh di lungsur.
Nah kali ini mimin mendapat informasi di media sosial facebook bahwa ada yang kehilangan raka, ada dua orang yang mendapati Raka yang dibawanya kemarin sudah tidak ada. Bukan hanya buahnya saja termasuk dulangnya juga tidak ada.
Ada juga beberapa orang yang rakanya sudah pindah tempat atau tidak berada pada posisi semula, sehingga orangnya yang punya raka bingung mencarinya.
Dari kejadian ini mimin bisa beropini tentang hilangnya raka di kawasan suci / pura, jika benar raka itu dicuri oleh orang, maka pencurinya memang sudah niat sekali untuk mencuri.
Kenapa bisa terjadi pencurian atau kehilangan raka di pura padahal itu tempat suci, tapi pencuri berani mengambil raka yang bukan miliknya?
Apakah salah nyurud raka atau memang niatnya mencuri? Jika salah nyurud, maka orang itu pasti akan mengembalikan kepada yang punya, dengan banyaknya informasi yang ada disosmed, tidak sulit untuk mengenali barang milik orang lain.
Jika memang niatnya mencuri, modusnya seperti apa? Jika memang benar ada pencuri raka kemungkinan modus pencurinya adalah Orang yang tidak pesu raka tapi pagi-pagi buta sudah ngelungsur sebelum ada orang yang datang.
Atau kemungkinan juga pencuri ini memang pesu raka tapi membuat raka yang kecil supaya bisa mengambil raka orang lain.
Nah motifnya ini, apa sebenarnya motifnya pencuri ini, sampai berani mengambil / mencuri di pura? apakah sekedar mencuri buahnya saja, tapi kenapa sampai wadahnya juga diambil. Atau memang ingin mencuri wadahnya saja sekalian juga buahnya di ambil?
Kalau memang niat mencuri wadahnya, saya yakin tidak untuk dipakai sendiri, kalau dipakai kemungkinan yang punya akan mengenali dulangnya. Kemungkinan lain, pastinya wadahnya bisa dijual supaya mendapatkan uang dan dijualnya juga tidak di desa tamblang.
Saat ini yang merasa kehilangan sudah membagikan kejadia itu di facebook, dan banyak orang membagikan postingan tersebut dengan harapan dulangnya bisa dikembalikan, kalau buahnya silakan diambil saja.
Dari kejadian ini, terutama yang kehilangan, sudah berusaha untuk mendapatkan kembali rakanya, namun apa bila tidak kembali, harus belajar iklas, jika memang ada yang mencuri maka hukum karma pasti berjalan, apalagi kejadian di pura.
Cara lain, anggap saja raka itu memang di tunas oleh batara sane melingga di pura Desa, anggaplah secara gaib raka itu hilang tanpa jejak memang secara niskala hilang menuju dunia para dewa yang ada di sana.
Baiklah mungkin hanya itu cerita kali ini, semoga bisa ketemu rakanya dan jika tidak maka iklaskan saja, dan kedepannya, jika pesu raka lagi, maka alangkah baiknya kita isi nama pada wadahnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Posting Komentar untuk "Heboh ada Beberapa Krama Kehilangan Raka di Pura Baleagung Tamblang"
Silakan berikan komentar Anda dengan baik, silakan gunakan Bahasa Indonesia dengan baik supaya mudah dibaca oleh pengunjung lain, Jangan ada Spam dan link aktif. Terimakasih