Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anak SD ini Membuat Orang Lain Menangis

Kisah ini terjadi di sebuah sekolah dasar yang sudah berdiri sejak lama dan sudah menamakan beberapa generasi. Kita ketahui saat ini zaman sudah berbeda semuanya sudah serba digital dan kita bisa mendapatkan informasi dalam satu genggaman saja yaitu pada smartphone. Berbeda dengan saat awal berdirinya sekolah SD ini dibangun sekitar tahun 1950an. Mungkin saat ini anak SD sudah tahu bagaimana cara memakai sebuah smartphone dan kadang itu sudah menjadi kebutuhannya baik hanya untuk hiburan main game atau pun sudah punya akun sosial media atau pun untuk menghubungi orang tua sekedar minta dijemput.

Pada suatu hari untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan atas kecanggihan dunia saat ini, maka suatu hari para guru mengadakan operasi mendadak (sidak) yakni dengan memeriksa barang bawaan dari setiap siswa. Para guru mulai menyisir setiap kelas yang ada di sekolah itu dan menyuruh setiap murid menaruh tasnya di atas meja supaya guru bisa memeriksa apa yang ada di dalam tas muridnya.

Anak SD ini Membuat Orang Lain Menangis

Setelah selesai memeriksa tas murid mulai dari barisan depan, hingga sampailah pada bagian belakang, di sisi pojok ada seorang murid, dia sudah menaruh tasnya di atas meja, namun raut muka murid tersebut terlihat seperti orang gelisah dan takut ketika tasnya akan diperiksa oleh guru. Guru pun menghampiri murid tersebut dan meminta kepada murid untuk membuka tasnya dan mengeluarkan isi tasnya. Namun apa yang terjadi, murid itu menolak untuk membuka tasnya dan bahkan memegang serta tasnya tersebut.

Guru yang akan memeriksa pun penasaran dengan apa yang dilakukan oleh muridnya itu, sebenarnya dia murid yang baik dan juga berprestasi di kelasnya, tapi kenapa saat mau diperiksa tasnya dia kok malah tidak mau menyerahkan tasnya? Meskipun dia baik dan berprestasi namun dia lebih suka sendiri, terutama saat jam istirahat, ketika temannya bermain atau pergi ke kantin dia malah asik sendirian kadang tetap berada di dalam kelas atau mencari tempat lain yang sepi.

Setelah tasnya tidak mau diperiksa oleh guru maka dia pun menangis karena terus dipaksa oleh guru untuk membuka tasnya, karena mengganggu dan terus memegang tasnya yang tidak boleh diminta oleh gurunya maka murid itu pun di bawa ke ruang guru dan beberapa murid lain ikut mengantarnya karena penasaran dengan murid yang satu ini, kenapa tasnya tidak mau dibuka atau diperiksa oleh guru. 

Sampai di ruang guru pun murid itu masih tetap kekeh tidak mau menyerahkan tasnya dan tidak mau diperiksa oleh guru. Semua orang yang ada di ruang guru pun semakin dibuat penasaran dengan apa yang ada di dalam tas murid itu karena tidak mau membuak tasnya, akhirnya perdebatan pun dimulai di ruang guru tersebut.

Coba buka tas mu nak, ujar salah seorang guru kepada anak itu dengan lembut. Murid itu pun memandangi guru pemeriksa dengan pandangan sedih dan tetap memeluk erat tas miliknya. Perdebatan pun masih terus terjadi dan anak itu masih belum mau menyerahkan tas miliknya.

Dengan cara lembut itu para guru pun masih belum berhasil mendapatkan tas milik murid tersebut. Apa yang sebenarnya dirahasiakan oleh murid itu sehingga dia tidak mau menyerahkan tas miliknya. Apa sebenarnya yang ada didalam tas murid itu sehingga takut dipergoki oleh guru dan murid lainnya?

Selanjutnya tarik menarik pun terjadi antar guru pemeriksa dengan murid itu namun tas itu masih dipegang erat oleh murid itu dan dia pun kembali menangis dengan histerisnya dan guru kembali bertanya kepada murid itu, "sebenarnya apa yang kamu sembunyikan di dalam tas itu sehingga kami para guru tidak boleh memeriksanya?" Anak itu pun akhirnya angkat bicara dengan bibir yang sedikit bergetar dia berkata,"di dalam tas itu tidak ada benda-benda terlarang atau haram, telepon genggam atau foto-foto tidak pantas, semua itu tidak ada." kata anak itu sedih. 

"Didalam tas itu hanya ada bekal saya dari rumah yang saya buat tadi pagi, karena hari ini saya tidak ada bekal uang untuk belanja, terpaksa saya membuat bekal sendiri" katanya anak itu sambil terisak-isak. "saya lakukan ini karena saya tidak mau orang lain tahu kalau saya membawa bekal ketela yang direbus dari rumah, Kami keluarga miskin, kadang orang tua tidak bisa memberikan bekal berupa uang, jadi mereka membuatkan saya belak sederhana seperti ini supaya saya tidak kelaparan di sekolah" lanjut anak itu sambil tertunduk malu.

Meski dengan keadaan seperti itu anak itu tetap bersekolah dengan tujuan untuk menuntut ilmu supaya menjadi orang pintar dan bisa merubah nasib menjadi lebih baik untuk bisa mengangkat derajat dan martabat kedua orang tuanya kelak. Hanya dengan pendidikan dan ilmu yang banyak maka bisa yakin akan bisa merubah nasib saya dan kedua orang tua saya.

Murid itu kembali berbicara, "Bapak Ibu guru, maafkan aku jika tadi aku menentang kalian dan tidak sopan sehingga membuat kalian kecewa"

Saat itu juga semua orang yang hadir di ruangan guru itu tak kuasa menahan air mata, bahkan beberapa guru menangis sambil memeluk murid itu. 

Oleh karenanya mungkin ini adalah salah satu kejadian yang bisa saja terjadi di sekitar kita, tapi kita tidak mengetahuinya dengan pasti, sebaiknya kita semakin memperhatikan  orang disekitar kita untuk lebih saling mengetahui dan berbagi satu sama lainnya terhadap mereka yang tidak mampu. dan cerita ini hanya fiktif belaka yang saya karang sendiri, terimakasih
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Anak SD ini Membuat Orang Lain Menangis"