Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Catur Guru dan Bagiannya

Akriko.com - Om Swastiastu Jumpa lagi dengan saya kali ini saya mau membahas sedikit tentang pelajaran Agama Hindu yang ada hubungannya dengan Corona Virus Disease 2019, khususnya untuk di daerah Bali yang mayoritas masih beragama Hindu dan masih memegang teguh ajaran-ajaran agama Hindu dan salah satunya adalah pelajaran Catur Guru yang mungkin sudah sejak SD sudah dapat pelajaran Catur Guru ini.

Pengertian Catur Guru dan Bagiannya
Foto: @gurupaka

Dalam wabah Covid-19 ini pemerintah daerah memiliki wewenang untuk mengatur warganya dalam usaha pencegahan penularan virus Corona supaya tidak semakin meluas. Seperti yang diterapkan di Bali oleh pemerintah Provinsi Bali, ada beberapa aturan yang masih ada kaitanya dengan agama Hindu.

Karena keberhasilan Gubernur Bali dalam menekan penyebaran virus Corona, bahkan Presiden Jokowi pun memuji hasil kerja Gubernur Bali. Silakan kamu cari beritanya di Google dengan kata kunci "Presiden Jokowi puji hasil penanganan covid-19 Provinsi Bali" maka akan muncul hasil dari berbagai situs berita yang sudah ternama.

Baiklah saya tidak akan membahas pujian itu saya akan lebih cenderung akan membahas kenapa Bali begitu patuh dengan aturan dan imbauan yang dibuat pemerintah sehingga bisa menekan angka penyebaran virus Corona di Bali. Salah satu penyebabnya adalah karena orang Bali percaya dengan ajaran dalam Hindu yang disebut Catur Guru.

Secara singkat dijelaskan Catur Guru adalah empat guru yang harus dihormati dalam kehidupan sehari-hari dan harus mematuhi perintahnya dan menjauhi segala larangan yang dibuatnya. Jika kita melawan atau menentang Guru maka kita disebut sebagai orang yang Alpaka Guru artinya orang yang berdosa pada Guru karena melawan Guru.

Catur Guru terdiri dari empat bagian, apa saja bagian dari Catur Guru tersebut, silakan simak di bawah ini.
  1. Guru Swadyaya atau Tuhan yang Maha Esa dalam fungsinya sebagai guru sejati maha guru alam semesta atau Sang Hyang Paramesti guru. Agama dan ilmu pengetahuan dengan segala bentuknya adalah bersumber dari beliau. SARWAM IDAM KHALUBRAHMAN (segala yang ada tidak lain dari Brahman). Demikian disebutkan dalam kitab Upanishad. Dengan cara apa kita menghormati Guru Swadyaya? Tentu dengan menjalankan ajaran agama untuk memujanya salah satunya adalah melakuakan sembahyang Tri Sandya. 
  2. Guru Wisesa. kata Wisesa dalam bahasa Sanskerta berarti purusa / Sangkapurusan yaitu pihak penguasa yang dimaksud adalah Pemerintah. Pemerintah adalah guru dan masyarakat umum yang berkewajiban untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa dan memberikan kesejahteraan material dan spiritual. Salah satu cara untuk menghormati Guru Wisesa adalah dengan cara mematuhi aturan pemerintah, seperti saat ini, pemerintah mengimbau untuk diam dirumah, maka kita juga harus mematuhinya
  3. Guru Pengajian / Guru Parampara. Guru di sekolah yang telah benar-benar sepenuh hati dan ikhlas mengabdikan diri untuk mendidik serta mencerdaskan kehidupan Bangsa. Untuk guru di sekolah mungkin sudah paling banyak orang paham, salah satu cara menghormati guru Pengajian adalah, tidak menentang guru, tidak melawan guru, mengerjakan PR dan lain-lain. Secara Nasional ada hari Guru.
  4. Guru Rupaka Orang yang melahirkan (orang tua), tanpa orang tua kita tak akan ada oleh karena itu betapa besarnya jasa-jasa orang tua dalam membimbing putra- putranya untuk melahirkan putra yang baik (suputra).

Seperti yang dijelaskan di atas, jika kita melawan Guru maka kita disebut Alpaka Guru dan itu dosanya besar dan oleh sebab itu orang Bali paling pantang untuk melawan perintah Guru karena selain ada dosanya sudah pasti ditanggung oleh si murid dan pastinya akan kena Hukum Karma Pala seperti yang ada pada kepercayaan Hindu.

Ajaran Catur Guru hendaknya kita terapkan dalam kehidupan nyata demi terwujudnya kehidupan yang damai. Jika setiap orang menyadari atas besarnya jasa-jasa beliau tentu tindakan penghinaan, pelecehan dan tindakan kekerasan terhadap orang tua, guru sekolah atau pemerintah tidak perlu terjadi. Nah itulah sedikit cerita kali ini tentang pengertian dan bagian dari Catur Guru serta sebutan bagi mereka yang suka melawan Guru, semoga bermanfaat dan terimakasih. Om Santhi, santhi, santhi Om.

Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Pengertian Catur Guru dan Bagiannya"