Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Hasil Rapid Test

Akriko.com - Halo brosis, jumpa lagi dengan saya kali ini saya akan bercerita sedikit tentang apa yang sedang terjadi saat ini di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Seperti diketahui kalau sekarang ini sebagian besar negara sedang berjuang melawan pandemi Corona Virus Disease 2019 atau sering disebut dengan Covid-19 yang muncul sejak akhir tahun 2019 lalu. 

Virus Corona ini pertama kali terdeteksi muncul di negeri tirai bambu tepatnya di Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019 dan setelah itu menyebar ke berbagai belahan dunia dan hampir semua negara terkena virus Corona ini. Virus yang menyebar lewat sentuhan dan akan baru terlihat apakah orang terinfeksi virus ini atau tidak selama 14 hari karena masa inkubasi virus ini lumayan lama yakni 14 hari. 

Semua dibuat kacau oleh Virus Corona ini, karena tidak ada gejala yang muncul sebelum 14 hari oleh karena itu orang-orang tidak bisa keluar dan pemerintah menyarankan untuk tinggal dirumah saja dan bahkan ada beberapa negara melakukan lockdown untuk memutus penyebaran virus ini supaya tidak semakin meluas dan menginfeksi banyak orang.

Akibat virus ini orang-orang tidak bisa bepergian kemana-mana bahkan transportasi seperti Bandara pun pada tutup karena untuk menghindari mobilisasi supaya tidak semakin banyak penyebaran virus corona ini. Jadi orang-orang yang biasa bepergian dan juga sudah mengatur jadwal untuk bepergian harus menunda dulu jadwalnya sampai kondisi sudah aman dan bebas dari virus corona.

Saya sendiri yang tinggal di Bali yang hidup dari pariwisata sangat merasakan dampak dari virus corona ini. Bali yang terkenal dengan pariwisatanya menjadi lumpuh dan hampir semua sektor pariwisata menjadi tidak beraktivitas selama pandemi corona ini. Daerah-daerah wisata yang biasanya ramai seperti Kuta dan sekitarnya menjadi sepi karena sudah tidak ada tamu yang datang. Efeknya sudah pasti berpengaruh pada penghasilan para pekerja di sektor pariwisata yang selama ini bergantung hidup pada pariwisata. Tapi saya bukan orang pariwisata, saya cuma ojol yang sudah offline selama hampir dua bulan, istri saya yang kerja di sektor pariwisata. 

Selain itu masih ada banyak juga yang kena dampak dari Pandemi Corona ini, salah satunya adalah mereka yang bekerja di luar negeri menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). PMI yang dari Bali banyak yang sudah dipulangkan dari negara mereka bekerja selama menjadi pahlawan devisa untuk Indonesia. Termasuk dari kampung saya juga ada beberapa PMI yang sudah dipulangkan karena virus Corana ini.

Saat dipulangkan mereka tidak bisa langsung pulang ke rumah masing-masing, mereka harus mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan Pemerintah. Saat baru tiba para PMI itu harus di karantina selama 14 hari untuk mengetahui apakah mereka terpapar virus corona atau tidak karena selama karantina itulah bisa dilihat gejalanya dan juga tidak menyebarkan jika ada yang postitif terjangkit virus corona ini.

Selain harus menjalani karantina selama 14 hari, para PMI itu juga harus menjalani beberapa test, salah satunya adalah Rapid Test untuk setiap PMI tersebut untuk mengetahui reaktif tubuh. Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.

Seperti pengalaman salah satu PMI di kampung saya, setelah menjalani masa karantina selama 14 hari, maka mereka harus menjalani Rapid test di salah satu rumah sakit di Kota, dari sekian PMI, ternyata ada satu PMI yang hasil Rapid Testnya reaktif / positif. Nah terjadilah kepanikan karena hasil Rapid Test sempat bocor di media sosial dan membuat resah warga dan juga orang-orang yang sempat kontak langsung dengan PMI tersebut selama karantina dan juga selama isolasi mandiri sebelum di karantina. Orang awam beranggapan kalau hasil Rapid Test reaktif / positif, itu artinya sudah terpapar Covid-19.

Berbekal dari hasil Rapid Test tersebut, selanjutnya untuk memastikan itu yang postif virus Corona atau bukan maka selanjutnya PMI tersebut melakukan Swab test dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) guna memastikan apakah benar terdapat infeksi SARS-CoV-2. Setelah menunggu sekitar dua hari akhirnya hasilnya keluar dan ternyata hasilnya negatif dan PMI itu pun sekarang sudah bisa bergerak bebas dan sudah bisa berkumpul dengan keluarga.

Jadi kesimpulannya adalah bila ada hasil rapid test positif, jangan panik dulu. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau corona virus jenis lain, bukan yang menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2. Jadi, perlu dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR guna memastikan apakah benar terdapat infeksi SARS-CoV-2. Sebelum melakukan tes PCR atau selama menunggu hasilnya, Kamu harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama paling tidak 14 hari. Namun tidak semua orang wajib rapid test karena keterbatasan alat, rapid test ini diprioritaskan untuk mereka yang beresiko terpapar virus Corona seperti PMI tadi dan petugas medis.

Mumpung lagi ngomongin Rapid Test, saya mau kasih info, tapi ini agak jauh bukan di Bali. Sekarang ada kabar gembira bagi kamu yang mau melakukan Rapid Test mandiri bisa melalui layanan kesehatan daring dari Halodoc. Saat ini Halodoc menyediakan layanan Rapid Test Drive Thru. Hal ini dilakukan sebagai upaya membantu pemerintah dalam menekan laju peningkatan kasus COVID-19 di tanah air, kini Halodoc menyediakan layanan rapid test yang saat ini hanya berlokasi di wilayah Jabodetabek yang bekerja sama dengan berbagai mitra rumah sakit. Bagi kamu yang mau daftar Rapid Test silakan buka aplikasi Halodoc dan klik tombol "COVID-19 Test" kemudian kamu klik lokasi Rapid Test drive. 

Nah itulah sekilas info tentang dampak Corona virus dan juga tentang Rapid Test Mandiri. Selain itu kita sebagai warga negara yang baik dan untuk ikut serta dalam upaya memutus penyebaran virus Corona, seperti yang sudah banyak diimbau oleh pemerintah, sebisa mungkin untuk tinggal di rumah kerjakan sesuatu dari rumah, jika harus keluar maka pakailah masker dan jaga jarak, sering-sering cuci tangan atau jaga kebersihan diri, rajin olahraga dan jangan lupa berdoa supaya pandemi corona ini cepat berlalu dan kita semua bisa beraktivitas normal lagi.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Cerita Hasil Rapid Test"