Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenaikan Harga Rokok, Saat yang Tepat untuk Berhenti Merokok

Beberapa hari belakangan ini banyak tersebar display rokok lengkap dengan harganya yang tidak "manusiawi" bagi kalangan perokok yang membeli rokok dengan harga kisaran Rp 20.000 per bungkus. Dalam sebuah foto yang tersebar banyak di media sosial seperti facebook, disana tampak harga rokok mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per bungkus.

Kenaikan Harga Rokok, Saat yang Tepat untuk Berhenti Merokok

Saya pun sempat kaget melihat harga rokok tersebut, meski saya sudah bukan perokok lagi sejak empat tahun lalu. Namun pada kenyataannya setelah saya sempat mengecek harga rokok di sebuah mini market, ternyata harga rokok disana masih belum naik atau masih dengan harga yang lama.

Ketika melihat foto tersebut banyak perokok yang kaget dan bahkan membuat statement kalau mereka akan berhenti merokok karena harga rokok yang terlalu mahal. Jika benar seperti itu, tentu Pemerintah akan berhasil menekan jumlah angka perokok aktif yang semakin tahun jumlahnya semakin bertambah banyak dan itu pun dipenuhi oleh kalangan umur yang masih remaja sebagai perokok pemula.

Bukan tanpa alasan jika Pemerintah memang benar akan menaikkan harga rokok hampir 100% dari harga sebelumnya. Saat ini banyak sekali perokok pemula yang merupakan generasi penerus bangsa yang terjebak dalam kenikmatan rokok tersebut. Lepas dari dampak negatif dari kenaikan rokok tersebut, saya rasa dengan kenaikan harga rokok tersebut maka sudah barang tentu akan mengurangi keinginan orang untuk membeli rokok tersebut.

Mungkin tidak bisa secara gamblang untuk mengurangi rokok bahkan untuk berhenti merokok saya rasa itu hal yang sulit. Namun tidak ada yang tidak mungkin jika setiap orang punya niat yang besar untuk bisa lepas dari cengkraman nicotine yang sudah sejak lama dinikmati. Jika ingin berhenti merokok maka caranya sangat mudah.

Jika benar harga rokok akan naik menjadi 2 kali lipat lebih mahal, maka jadikan momen ini sebagai ajang untuk berhenti merokok secara masal. Jika tidak bisa langsung berhenti merokok, maka setidaknya pasti akan mengurangi volume rokok yang akan dihisap dalam sehari. Nah jika sudah seperti itu maka perlahan akan bisa berhenti merokok.

Tapi kalau bisa alangkah baiknya langsung putus saja dengan rokok, meski akan terasa berat ketika pertama kali kamu tidak menghisap rokok, namun di situlah letak ujiannya jika bisa melewati ujian pertama tersebut, maka dijamin akan bisa melewati hari-hari berikutnya tanpa rokok dan seterusnya hidup tanpa rokok.

Jika kamu memutuskan untuk lepas dari rokok dan melewati setiap ujian dan menahan nafsu keinginan untuk merokok maka semua itu tidak akan membuat kamu mati. Di situlah kamu diuji untuk bisa mengendalikan diri baik dari pikiran dan perbuatan. Sebab ketika kamu ingin merokok yang paling susah dikendalikan itu adalah nafsu untuk merokok.

Jadi dengan demikian mulai sekarang belajarlah untuk mengendalikan pikiran ketika kamu akan berhenti merokok. Keinginan merokok itu sama halnya dengan keinginan untuk makan, jika kamu tidak makan dalam sehari, tidak akan membuat kamu mati, yang dirasakan hanya rasa galau sesaat yang tidak akan menjerumuskan dirimu ke lubang neraka, namun jika kamu bisa menahannya, itulah langkah awal untuk memulai kehidupan yang lebih baik.

Mungkin muncul pertanyaan dalam hati kalian yang sedang ingin berhenti merokok, bagaimana cara mengendalikan nafsu atau keinginan untuk merokok, supaya tidak merokok? Caranya sangat mudah yakni jangan peduli dengan omongan orang lain. Karena ketika kita berhasil atau tidak berhenti merokok, maka kita yang menikmatinya, bukan orang lain. Kadang ketika ada orang yang berniat berhenti merokok selalu ada sindiran dari orang lain yang masih merokok.

Contoh kata-kata orang yang pesimis untuk bisa berhenti merokok, "meroko sing meroko masi kel bangko, adenan terus meroko sampe bangko" atau bisa juga seperti ini "Cai kel suud meroko ukuran kel ngidaang nyicil BTN?" dan lain-lain. Jika ada orang yang berkata seperti itu, alangkah baiknya tutup telinga jangan pernah hiraukan perkataan seperti itu.

Jika kamu ingin berhenti merokok, maka silakan pikirkan saja dampak positif dari berhenti merokok jangan pernah memikirkan omongan orang lain yang kadang tidak suka melihat kita berhasil berhenti merokok. Dalam hal ini jangan hiraukan orang lain, terutama ayang ingin membatalkan niat kita untuk berhenti merokok.

Bayangkan saja jika selama ini kamu membeli rokok satu bungkus sehari dengan harga Rp 20.000 per bungkus jadi jika sebulan kamu akan mengeluarkan uang sebesar Rp 600.000 . Jika kamu bisa berhenti merokok maka uang itu bisa dipakai untuk keperluan lain, paling gambang adalah untuk di tabung saja.

Baiklah saya tidak akan panjang lebar bicara disini, jika ada yang berniat untuk berhenti merokok, maka silakan laksanakan mulai dari sekarang, jangan menunggu lagi. Jika baru punya niat, maka alangkah baiknya segera dilaksanakan. Caranya adalah jauhi rokok, mintalah dukungan dari orang terdekat dan ceritakan kepada mereka kalau kamu sedang dalam proses berhenti merokok. Dengan demikian mereka akan mencoba mengerti dan bahkan membantu kamu dalam proses berhenti merokok tersebut. Jika ada orang yang mencemooh maka kembali ke aturan pertama yakni jangan pedulikan omongan orang lain.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Kenaikan Harga Rokok, Saat yang Tepat untuk Berhenti Merokok"