Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dewi Katyayani Sebagai Penguasa Jodoh Manusia

Om Swastyastu, Setiap manusia yang dilahirkan didunia ini sudah memiliki pasangannya (jodoh) masing-masing. Saat usia sudah dewasa seorang lelaki dan perempuan akan menjalin hubungan asmara dan jika berjodoh maka mereka akan bisa sampai jenjang pernikahan nah itulah yang namanya jodoh. Karena jodoh itu identik dengan menikah ketika orang sudah menikah maka bisa dikatakan orang yang diajak menikah itulah jodohnya.

Dewi Katyayani Sebagai Penguasa Jodoh Manusia

Namun itu adalah salah satu perjalanan atau siklus jodoh yang normal dimana segalanya diawali dengan pacaran, komitmen, pertunangan dan berakhir di pelaminan dengan pernikahan. Namun ada juga beberapa orang yang susah menemukan jodohnya, kadang ada orang umurnya baru belasan tahun sudah ketemu jodohnya (menikah) kadang ada juga orang yang sudah cukup umur bahkan umurnya sudah lebih dari cukup untuk menikah, masih belum bertemu jodoh.

Dalam keadaan umur yang sudah cukup untuk menikah namun belum bertemu jodoh, maka ketika mendengar kata Jodoh maka kata itu menjadi sangat sensitif. Entah dari mana datangnya emosi dan rasanya dunia ini tidak adil atas perjalanan hidup yang diberikan oleh Tuhan terutama dalam hal jodoh ini. Memang jodoh ini menjadi sangat sensitif ketika ada orang bertanya "kapan nikah" boro-boro nikah, pacar saja belum punya.

Dalam ajaran Hindu kita juga mengenal Dewa yang mengatur perjodohan. Penganut Hindu percaya bahwa Dewi Katyayani merupakan penguasa jodoh manusia. Dalam beberapa literatur Weda, kita akan menemukan banyak sekali dewa dan dewi yang berpasangan menurut nivid mereka masing-masing. Dalam sastra Weda ini disebut sebagai Swarupa Sakti dan manusia juga memiliki hal yang sama, jadi dengan singkatnya bahwa setiap yang dilahirkan ke dunia pasti kelak akan menemukan pasangannya sendiri. Atau laki-laki akan berdampingan dengan wanita.

Dalam beberapa kitab Purana, dewa yang mengatur pertemuan manusia ini dan itu yang sangat berkaitan dengan asmara adalah Dewa Kandarpa atau Sang Hyang Semara (Semara Ratih). Namun dalam beberapa kitab Sruti dan kitab Nibandha yang lainnya, ada sosok Dewi yang menjadi pengatur, kapan wanita itu menemukan suaminya, kapan wanita itu berjumpa dengan pujaan hatinya, atau kapankah wanita itu bertemu dengan pasangan hidupnya. Nama beliau adalah Dewi Katyayani. Di Bali nama beliau sangatlah asing dan hampir sebagian besar umat Hindu Bali jarang memuja beliau sebagai Dewi Jodoh.

Pasalnya fungsi beliau sendiri sudah digantikan oleh Bhatara Semara untuk masalah asmara manusia. Namun dalam kitab Weda perlu kita ketahui bahwa jika seorang gadis yang umurnya dipandang sudah cukup layak untuk menikah, namun tidak satupun laki-laki yang datang menghampirinya, maka wanita itu dibenarkan untuk memohon kepada Bhatari Katyayani untuk mendapatkan suami.

Ada banyak versi mengenai cerita munculnya Dewi Katyayani. Ada sumber yang menyebutkan bahwa beliau adalah putri dari Maharesi Kata, oleh sebab itu beliau diberi nama Dewi Katyayani. Ada juga yang menyebutkan beliau adalah bagian dari ekspansi penuh atau bagian dari bentuk paripurna Maha Durgha yang lebih dikenal orang dengan nama Mahisasura-mardhini.

Nah itulah sedikit cerita tentang Dewi Katyayani yang merupakan Dewi Jodoh menurut Hindu Bali, namun belum banyak yang tahu, dengan adanya tulisan ini yang saya kutip dari Media Hindu semoga lebih banyak yang tahu dan semoga bermanfaat. Om Santhi,Santhi,Santhi Om
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Dewi Katyayani Sebagai Penguasa Jodoh Manusia"