Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Munculnya Hari Valentine di Dunia

Brosis, hari ini Minggu tanggal 14 Februari 2016 merupakan hari yang penuh cinta dan kasih sayang bagi mereka yang sudah punya pasangan karena setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari Valentine yang identik dengan cinta, kasih sayang dan kesetiaan terhadap pasangan mereka. Hari valentine ini biasanya dirayakan oleh orang yang sudah berpasangan dengan memberi bunga mawar atau memberi coklat kepada pasangan mereka. Selain itu ada juga yang berkencan dengan dinner di sebuah restoran bersama pasangannya dan masih banyak lagi yang orang lakukan saat hari Valentine ini, bahkan ada juga yang mengatakan kalau hari Valentine ini identik dengan free seks karena kasih sayang itu sering diidentikkan dengan seks baik bagi pasangan yang sudah menikah namun ada juga pasangan yang belum menikah melakukannya.

Sebenarnya apa itu hari Valentine dan dari mana datangnya budaya valentine itu kok bisa sampai ke Indonesia? Banyak yang pro dengan budaya Valentine ini dan ada juga yang mengharamkan valentine ini. Nah untuk itu kita cari tahu dulu sejarah munculnya hari valentine ini, dan saya akan coba kumpulkan cerita sejarah dari valentine supaya kita semua tahu apa itu hari Valentine dan supaya tidak asal ikut merayakan valentine tanpa tahu sejarah seperti apa hari valentine yang sebenarnya. Baiklah seperti yang saya kumpulkan dari berbagai sumber di internet, saya menemukan cerita seperti ini dan hampir kebanyakan informasi yang saya dapatkan seperti yang saya tulis di sini.

Sejarah Munculnya Hari Valentine di Dunia

Arti Valentine day's

Tanggal 14 Februari merupakan hari perayaan terhadap dihukum matinya seorang pahlawan kristen yaitu: Santo Valentine, kejadian ini terjadi tepat pada tanggal 14 februari 270 M.

Valentine day's adalah sebuah cerita dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta, saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah antara satu sama lain, yaitu hari dimana santo valentine mati sebagai seorang pahlawan yang teguh mempertahankan keyakinannya.

Valentine yang biasa dikatakan itu adalah seorang utusan dari rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup pertama.

Itulah makna dibalik nama valentine day's, sekarang mari kita lihat bagaimana sejarah asal mula hari valentine day's itu.

Asal Mula Sejarah Valentine Day's

Hari Valentine adalah salah satu hari raya bangsa Romawi Paganis (yang menyembah berhala), bangsa romawi telah menyembah berhala semenjak 17 abad silam. Jadi hari raya valentine ini adalah merupakan sebutan kepada kecintaan terhadap sesembahan mereka. Tentang sejarah valentine ini ada banyak versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa hari valentine tidak memiliki latar belakang yang jelas sama sekali.

Perayaan ini telah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada tanggal 15 Februari, perayaan yang bertujuan untuk menghormati Dewa yang bernama Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.

Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggallah seorang pendeta kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan yang bernama Valentine.

Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila. Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer, lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda yang belum menikah saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal, oleh karena itu St. Valentine menolak untuk melaksanakan perintah itu.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya tepat pada tanggal 14 Februari

Sejak kematian Valentine (14 Februari), kisahnya menyebar dan meluas, hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan.

Ketika agama Katolik mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut. Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu Santo Valentine.

Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk penghormatan dan pengkultusan kepada Santo Valentine. Dengan demikian perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan "Valentine Days"

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasi sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.

Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum gereja untuk dirayakan. Agar tidak kelihatan formal, peringatan ini dibungkus dengan hiburan atau pesta-pesta.

Nah itulah sejarah singkat dari perayaan hari Valentine yang sampai saat ini masih banyak orang yang juga merayakannya, bukan umat kristiani saja bahkan seluruh dunia dari berbagai latar kehidupan ikut merayakan hari valentine ini. Nah untuk kamu yang saat ini sedang dilanda cinta maka saat ini mungkin saat yang tepat untuk mengungkapkannya baik bagi calon pasangan maupun yang sudah jadi pasangan. Nah cukup sekian dulu cerita singkat tentang sejarah munculnya hari Valentine di dunia ini, semoga bermanfaat.
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Sejarah Munculnya Hari Valentine di Dunia"