Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gadis Kecil ini Jadi Pemulung untuk Bisa Sekolah

Teman-teman yang tinggal di Denpasar, tentu pernah lewat di Jalan Sudirman depan SMA 2 Denpasar, pernahkah memperhatikan 2 buah depo sampah yg ada di sebelah kiri jalan? dan pernahkah memperhatikan bahwa di sana, setiap pukul 1 siang sampai 6 sore, ada seorang gadis kecil yang cantik, berkulit bersih, bermata besar, bersama adiknya, setiap hari masuk dan berkubang di dalam bak sampah besar tersebut.

Dia adalah Luh Sinta, Luh Sinta berasal dari Desa Sudaji Singaraja, saat ini dia duduk di bangku kelas 3 SMP PGRI 6 Denpasar. Ayahnya bekerja di DKP, sudah 2 tahun belum menerima gaji. Untuk membantu orangtuanya, setiap hari sepulang sekolah Luh Sinta harus bekerja memulung sampah di depo sampah Jalan Sudirman tersebut. Hidup sepertinya tidak memberi banyak pilihan kepada Luh Sinta. Saat teman-teman sebayanya sibuk dengan gadget-nya, berselfie ria, jalan-jalan ke mall dan bersenang-senang, Luh Sinta harus rela menghabiskan waktunya setiap hari berkubang dengan sampah yang bau dan kotor.

Kemarin saat saya temui, sebenarnya Luh Sinta masih sedang menghadapi ujian nasional sampai beberapa hari ke depan, tapi tak ada dispensasi baginya, untuk sekali saja libur dari kegiatan memulungnya dan fokus belajar untuk ujian. Luh Sinta tidak mengeluh, bahkan dia juga menyadari bahwa harapannya untuk melanjutkan sekolah ke SMA sangat tipis, sebab dengan kondisi orang tuanya, tak banyak yang bisa dia harapkan.
Tuhan telah menunjukkan jalan bagi anak ini untuk bertemu dengan kita dan melalui anak ini pula, kita mendapat satu kesempatan lagi untuk menanam pohon kebaikan, pohon yang kelak pasti akan tumbuh lebat dan berbuah manis, Sadhu.

Kalimat di atas adalah kalimat yang saya kutip dari status facebook dengan nama Linda Anugerah. Dari cerita di atas rasanya miris banget melihat kondisi anak seumuran itu harus berjuang keras untuk bisa melanjutkan sekolah karena ketidakmampuan orang tua. Bukan salah orang tua yang mengharuskan anaknya harus melakukan pekerjaan memulung sampah setiap hari.

Di kolom komentar ada Made Merthayasa yang mengatakan kalau keluarga itu berasal dari Banjar Dukuh Desa Sudaji.

Kemudian ada akun dengan nama Sena Muska menulis mengenai masalahgaji bapaknya, beliau bekerja di DKP dengan janji di pekerjakan setelah mengabdi beberapa lama, kenyataannya sudah 2 tahun lebih tidak di angkat dan tidak mendapatkan gaji. Beliau berpikir, tidak mengapa asal Denpasar bersih. Selain kerja di DKP, beliau juga ditugaskan membuang sampah oleh pihak tiara dewata dengan gaji bulanan karena pihak tiara dewata melihat kerajinan beliau mengangkut sampah-sampah di tiara saat bertugas di DKP.

Bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 malam tanpa libur, begitu seterusnya bersama istrinya yang juga pemulung sehingga daripada anak-anaknya diam di rumah tidak terawasi, beliau lebih baik mengajarkan anaknya langsung dan bisa di awasi setiap saat. Anak-anaknya bertugas agar tidak ada sampah yang tercecer di jalan dengan harapan agar suatu saat nanti bisa survive apabila bekerja di tempat lain. Jadi pointnya hidup itu memang seperti roda, namun beliau tidak jatuh di karenakan kesalahannya sendiri, namun karena musibah sprti kebakaran dll. Anak-anak sepulang sekolah pasti di depo sampai jam 6 sore, anak-anak mengenal saya (Sena Muska)  dengan panggilan Pak Komang dan saya bangga mengenal mereka. Dengan situasi seperti itu semangat belajarnya tinggi dan disiplinnya patut di tiru oleh anak-anak jaman sekarang.

Sementara itu Ibu Linda Anugerah ini berencana untuk membantu Lun Sinta ini. Saat ini Luh Singa ini masih nunggak uang sekolah sampai 1,5 juta dan Ibu Linda Anugerah ini juga akan melunasi tunggakan uang sekolah itu.

Selain komentar tersebut masih banyak yang bekomentar dengan merasa prihatin dan mendoakan semoga mereka bisa melewati situasi itu. Nah untuk lebih banyak komentar yang bisa di baca silakan klik saja disini. Nah itulah sepenggal kisah perjuangan anak untuk bisa terus sekolah dan membantu orang tuanya, semoga bisa menginspirasi anak-anak yang lain supaya tidak manja, cengeng dalam menghadapi kehidupan ini.

Sumber info dan foto dari akun facebook Linda Anugerah
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Gadis Kecil ini Jadi Pemulung untuk Bisa Sekolah"