Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jakarta Menjadi Kota Termacet di Dunia

Brosis, akriko memang agak sedikit suka mengamati yang namanya perilaku pengguna jalan atau para pengendara di jalan raya, kali ini akriko mau sedikit cerita tentang Jakarta, meski pun akriko belum pernah memijakkan kaki di Jakarta tetapi lewat media akriko bisa sedikit tahu apa saja yang baru tentang Ibu Kota ini. Jakarta memang identik dengan kota yang macet dan juga masalah banjir. Saat ini juga ramai di media tentang status Jakarta yang darurat banjir. Ketinggian banjir bisa mencapai 30 cm bahkan mencapai 150 cm di titik tertentu.

Kali ini akriko mau mengutip hasil Menurut survei indeks Castrol’s Magnatec Stop-Start. Menurut hasil survei itu kini Jakarta menjadi kota termacet di belahan bumi kota manapun. Castrol’s Magnatec Stop-Start melakukan pengukuran waktu berhenti mobil dan berjalan per kilometer di kota seluruh dunia termasuk Jakarta. Hasilnya cukup mencengangkan sebab Jakarta mengisi peringkat teratas dengan 33.240 kali berhenti-berjalan pertahun. 
Foto dari Twitter.com
Selain Jakarta salah satu kota di Indonesia juga masuk kota termacet di dunia kali ini menempati posisi nomor empat setelah Mexico City dan Istambul yaitu kota Surabaya. Dengan melihat pertumbuhan industri otomotif saat ini baik roda dua atau roda empat tidak memungkiri jika suatu saat kota kota besar lain yang ada di Indonesia bisa menjadi kota termacet juga seperti Jakarta dan Surabaya. Seperti tahun kemarin penjualan roda empat di Indonesia tertinggi di Asia tenggara setelah Thailand. Begitu juga AHM atau Astra Honda Motor mencatat penjualan tertinggi sepeda motor di seluruh dunia. Nah bagaimana tidak macet jika pertumbuhan kendaraan bermotor tidak sejalan dengan pertumbuhan pelebaran jalan.

Seperti di Bali, saat ini juga sudah banyak orang yang mengeluh karena macet terutama di jalan-jalan tertentu atau kawasan pariwisata seperti Kuta. Dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin hari semakin banyak, maka bisa jadi juga Bali akan menjadi kota termacet di dunia. Kalau sudah macet tentu akan mempengaruhi sektor lain seperti Pariwisata yang mungkin akan merasakan efek paling besar dari dampak kemacetan ini. 

Sebenarnya pemerintah tidak tinggal diam dengan situasi ini, misalnya dengan membangun infrastruktur moda transportasi masal seperti Trans Sarbagita, tetapi masih belum maksimal. Cara lain pemerintah juga menaikkan tarif pajak progresif untuk kepemilikan kendaraan bermotor yang kedua dan seterusnya. Kemarin juga masih ada upaya pemerintah yaitu dengan menaikkan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) menjadi 10% padahal di wilayah lain hanya 5% sehingga harga BBM di Bali menjadi lebih mahal lagi 5% jika dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.

Nah sekarang tergantung warga Bali saja, apakah mau pulau Bali yang terkenal dengan pariwisata ini dan hanya bergantung pada pariwisata ini akan macet total? Sebagai pengendara sebaiknya kita tertib dalam berlalu lintas patuhilah rambu-rambu yang ada sehingga meminimalkan bibit-bibit kemacetan, karena kemacetan atau kecelakaan bisa terjadi berawal dari sebuah pelanggaran. Apakah kamu punya saran untuk memecahkan masalah kemacetan ini? akriko punya satu yaitu dengan membuat Komunitas Nebengers di Bali. Nah mungkin hanya itu sedikit cerita hari ini, semoga bermanfaat.

Berikut adalah hasil Survei Castrol’s Magnatec Stop-Start
10. Buenos Aires, Argentina – 23,760
9. Guadalajara, Mexico – 24,840
8. Bangkok, Thailand – 27,480
7. Rome, Italy – 28,680
6. Moscow, Russia – 28,680
5. St. Petersburg, Russia – 29,040
4. Surabaya, Indonesia – 29,880
3. Mexico City, Mexico – 30,840
2. Istanbul, Turkey – 32,520
1. Jakarta, Indonesia – 33,240
Kriana
Kriana Saya hanya orang yang menyempatkan diri untuk menulis tentang apa saja ketika saya sempat menulis, untuk diri sendiri maupun informasi untuk orang lain

Posting Komentar untuk "Jakarta Menjadi Kota Termacet di Dunia"